Sukses

Hindari 8 Kesalahan Ini Ketika Mulai Berbisnis

Inilah 8 kesalahan terbesar yang banyak dilakukan pengusaha saat membangun bisnis rintisan baru.

Liputan6.com, Jakarta - Membuka bisnis baru pasti menjadi salah satu petualangan hidup yang paling menarik dan menyenangkan. Dengan membuka bisnis, Anda bisa mewujudkan ide Anda. Bangun tim Anda dan susun bisnis Anda sesuai keinginan Anda.

Namun, karena membangun bisnis adalah hal baru bagi Anda, belajar dari kesalahan bisnis yang dibuat pengusaha lain di masa lalu dapat membantu menghemat banyak waktu dan frustrasi selama berminggu-minggu, bulan dan tahun yang akan datang.

Inilah delapan kesalahan terbesar banyak dilakukan pengusaha saat membangun bisnis rintisan atau startup baru, seperti dikutip dari laman the balance, Minggu (17/9/2017):

1. Mencoba Melakukan Segalanya Sendiri

Anda tidak dapat melakukan semuanya sendiri. Meskipun bisnis tersebut adalah milik Anda dan menginginkan bisnis tersebut sesuai dengan keinginan. Bentuk kelompok dan berikan tugas sederhana kepada kelompok kecil pekerja kontrak yang dapat membantu meringankan beban Anda dan membebaskan lebih banyak waktu Anda untuk berfokus pada kegiatan lain.

2. Tidak Menegakkan Akuntabilitas atau Ketepatan Waktu

Jika Anda pernah memiliki anggota tim atau karyawan kontrak secara konsisten datang terlambat dan Anda tidak pernah meminta pertanggungjawaban mereka, itu adalah hal yang dapat menganggu bisnis.

Banyak pemilik bisnis tidak ingin menjadi "orang jahat" dan menerapkan ketepatan waktu atau pertanggungjawaban. Namun, ini adalah landasan bagi kesuksesan bisnis yang berkembang dengan orang-orang yang merasa bertanggung jawab untuk memberikan hasil di seluruh perusahaan.

Secara konsisten datang terlambat menunjukkan orang kalau Anda tidak dapat diandalkan dan tidak menghormati diri sendiri dan waktu orang lain. Jika Anda seorang pengusaha yang mencoba menumbuhkan tim yang diinvestasikan di masa depan perusahaan Anda, pastikan untuk menetapkan standar bagi karyawan Anda sehingga mereka memiliki contoh untuk dijadikan model.

3. Memulai Bisnis yang Sebenarnya Tidak Diminati

Tidak peduli berapa banyak waktu dan energi yang Anda masukkan ke dalam bisnis Anda, jika Anda tidak benar-benar tertarik dengan apa yang Anda lakukan. Masalahnya, Anda harus sangat peduli dengan apa yang Anda ciptakan dan untuk siapa Anda membangunnya.

4. Menyerap Semua Detil

Pada awalnya, bisnis Anda tidak akan sempurna, dan Anda akan berhasil mengatasi kekurangan bahkan dengan hal mendasar untuk sementara waktu karena merasa nyaman dengan bisnis yang dijalani dan pelanggan tempat Anda bekerja.

Jika Anda terjebak dalam usaha untuk menyempurnakan sesuatu sebelum Anda dapat mengembangkan bisnis Anda lebih lanjut dan memastikanAnda memecahkan masalah nyata yang sebenarnya dimiliki pelanggan Anda, Anda tidak akan pernah bisa kemana-mana. Tentu saja ada beberapa rincian yang tidak dapat dilewatkan ketika menyangkut masalah keuangan, saluran penjualan, prospek, dan hubungan pelanggan Anda.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya: Tarik Biaya Tak Perlu

5. Membangun Website Mahal pada Awal Bangun Usaha Rintisan

Berbicara tentang membangun situs web, hal terakhir yang ingin Anda lakukan sebagai perusahaan rintisan menghabiskan banyak waktu dan uang untuk membangun situs web yang mewah dan mencolok bahkan sebelum Anda tahu persis bagaimana cara terbaik untuk melayani pelanggan Anda. Salah satu keputusan awal terbaik yang dapat Anda lakukan sebagai pengusaha adalah meluncurkan situs web dasar pada awalnya sehingga orang memiliki cara untuk mengetahui tentang produk atau layanan Anda dan menghubungi Anda.

6. Secara konsisten Rebranding Produk Yang Tidak Menjual

Inilah kesalahan startup terbesar yang bisa Anda lakukan sebagai pengusaha. Anda mungkin pernah melihat ini terjadi pada produk orang lain. Sesuatu tidak laku, jadi mereka mengganti namanya dan memasukkannya ke dalam paket baru. Masih belum laku. Jika Anda memiliki produk yang tidak laku dengan baik terlepas dari bagaimana Anda mengemasnya, mungkin bukan produk Anda yang menjadi masalah.

Tidak peduli seberapa Anda menyukai nama usaha yang Anda dapatkan, jika produk atau layanan Anda tidak menarik bagi target pasar Anda, mereka tidak akan membelinya. Butuh waktu untuk melakukan percakapan dengan pelanggan sejati, kumpulkan sejumlah besar data pelanggan, tafsirkan data tersebut, dan lakukan pekerjaan yang bagus untuk menentukan target pemirsa Anda, tapi ini layak dilakukan. Anda tidak segera meluncurkan solusi sempurna-Anda harus bekerja sama dengan target pelanggan Anda untuk menciptakan versi terbaik dari apa yang mereka butuhkan.

7. Mengambil Biaya yang Tidak Perlu

Kemewahan untuk memiliki kantor, komputer baru, mesin faks, dan setup monitor ganda. Namun itu tidak berarti Anda membutuhkan hal-hal ini di awal. Jika Anda memulai sendiri atau hanya memiliki beberapa karyawan dan mereka senang bekerja jarak jauh dari rumah, maka tidak masuk akal jika dikenakan biaya tambahan untuk menyewa ruang kantor.

Jika setiap komputer Anda saat ini berfungsi sempurna, Anda tidak perlu menggantinya lagi. Semua barang yang ingin Anda beli akan datang tepat waktu, namun pada awalnya sangat cerdas untuk hemat dan hanya menghabiskan uang untuk aktivitas yang memiliki pengembalian positif langsung dalam hal pendapatan baru masuk ke perusahaan.

8. Mengizinkan Karyawan Menggunakan Laptop Pribadi untuk Bekerja

Sangat mudah untuk membiarkan karyawan melakukan pekerjaan mereka di laptop pribadi karena itu berarti Anda tidak perlu membelinya, tapi dalam jangka panjang ini adalah kesalahan startup yang besar. Memungkinkan karyawan Anda untuk menggunakan laptop pribadi mereka sendiri untuk bekerja berarti mereka mengumpulkan kata sandi, menyimpan dokumen sensitif dan materi lainnya yang termasuk dalam bisnis yang dapat mereka akses saat mereka meninggalkan perusahaan. (Fransiska Wahyuning)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.