Sukses

BEI Buka Suspensi, Saham Minna Padi Melonjak 21,32 Persen

Saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk sudah melonjak sekitar 106,93 persen sepanjang 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian perdagangan sementara (suspensi) saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) sejak seis pertama Selasa (8/8/2017).

Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy menuturkan, pembukaan suspensi saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) dilakukan di pasar reguler dan tunai. Sebelumnya, BEI suspensi saham PADI sejak sesi pertama perdagangan 1 Agustus 2017. Suspensi itu dilakukan lantaran kenaikan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk.

Usai suspensi saham dibuka, berdasarkan data RTI, saham PADI kembali melonjak 21,32 persen pada sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini. Saham PADI naik 210 poin atau 21,31 persen ke level Rp 1.195 per saham.

Penguatan saham PADI ini juga di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 29,68 poin atau 0,52 persen ke level 5.778,98 pada sesi pertama.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.559 kali dengan nilai transaksi perdagangan saham Rp 17 miliar. Harga saham PADI sempat berada di level tertinggi Rp 1.230 dan terendah Rp 1.195 per saham.

Seperti diketahui, sepanjang 2017, saham PADI sudah naik 106,93 persen. "Hari ini tidak ada sentimen apa-apa, tetapi kemungkinan kelanjutan kabar pihak PT Minna Padi Tbk untuk caplok Bank Muamalat," ujar Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada saat dihubungi Liputan6.com.

Reza menambahkan, penguatan saham PADI tersebut hanya sementara. Sebelumnya, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) membantah rumor rencana akuisisi terhadap PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hal ini ditengarai menjadi penyebab saham perseroan menguat drastis dan berujung pada suspensi.

Direktur Utama PT Minna Padi Sekuritas Tbk Djoko Joelijanto mengatakan, hingga saat ini tidak ada kesepakatan terkait akuisisi. Dia mengatakan, perseroan akan memberikan keterbukaan informasi jika ada rencana akuisisi.

"Terkait dengan berita rumor yang kemarin di mana Minna Padi akan mengakuisisi Bank Muamalat. Kami sampai saat ini tidak ada kesepakatan untuk aksi-aksi tersebut. Jadi jika ada corporate action tentunya kami akan melakukan keterbukaan informasi baik publik, maupun otoritas, BEI dan OJK," kata dia dalam paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2017.

Pihaknya juga mengaku tak mengetahui dari mana isu itu berasal. "Mengenai isu atau rumor itu karena tidak kesepakatan dengan pihak mana pun juga, saat ini tidak bisa mengomentari isu dari mana," ujar dia.

Dia menuturkan, tingginya kenaikan harga saham perseroan kemungkinan dipicu oleh kinerja perseroan. Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 32,17 miliar pada semester I 2017. Raihan ini meningkat dibanding periode sama tahun sebelumnya yang rugi Rp 395,76 juta.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.