Sukses

Produsen Minuman Cleo Jadi Pendatang Baru di BEI

Produsen air minum dengan merk Cleo, PT Sariguna Primatirta Tbk menjadi emiten 5 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Produsen air minum dengan merk Cleo, PT Sariguna Primatirta Tbk menjadi emiten 5 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Saham perseroan tercatat di papan pengembangan dengan kode CLEO.

Berdasarkan keterbukaan BEI, Jumat (5/5/2017), perseroan melepas saham ke publik sebanyak 450 juta lembar saham. Sementara, saham perseroan yang tercatat sebanyak 1,75 miliar saham. Jadi total saham tercatat yakni 2,2 miliar saham.

Harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar Rp 115 lembar saham dengan nominal Rp 100. Dengan aksi korporasi ini, perseroan mendapat dana segar sebanyak Rp 51,75 miliar. Total kapitalisasi pasar yang terwujud sebesar Rp 253 miliar.

Perseroan mengalokasikan 95 persen dari dana penawaran saham ke publik atau initial public offering (IPO) untuk pembelian mesin dan peralatan pendukung produksi. Sisanya sebanyak 5 persen untuk modal kerja yakni terkait penggunaan plastik seiring adanya mesin baru.

Komposisi kepemilikan saham perseroan setelah IPO dan ESA ialah PT Global Sukses Makmur Sentosa 27,91 persen, PT Global Sentral Abadi 51,64 persen, publik 20,44 persen, publik (2) 0,01 persen.

Sebelumnya Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mencatat bahwa terdapat 23 perusahaan akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Dari 23 perusahaan, 4 di antaranya sudah diperdagangkan sahamnya di BEI.

 

Beberapa perusahaan tersebut adalah PT Cahaya Sakti Investindo Sukses (CSIS) yang merupakan bagian dari Olympic Group. Lalu, ada pula PT Sariguna Primatirta yang merupakan produsen air minum dengan merek Cleo. "Sedang dalam proses," ujar dia.

Samsul optimistis jumlah perusahaan yang IPO tahun ini akan semakin banyak. Hal ini ditopang oleh ekonomi yang membaik serta adanya Program Pengampunan Pajak atau tax amnesty.

"Saya kira beberapa perusahaan mereka jadi nyaman IPO karena sudah menyelesaikan persoalan terkait tax amnesty. Jadi memang salah satu pendorong menjadi perusahaan publik," ujar dia.

Sejak Januari hingga April 2017, ada empat emiten baru yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.