Sukses

43 Persen Orang RI Cari Rumah dengan Harga di Bawah Rp 250 Juta

Dalam mencari properti, hal pertama yang dilakukan adalah mencari informasi seperti jenis properti, lokasi, harga, dan proses pembayaran.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia ternyata masih lebih memilih untuk membeli dan tinggal di rumah tapak meskipun pemerintah dan pengembang swasta gencar membangun hunian vertikal. Selain itu, orang Indonesia paling banyak mengincar harga rumah di bawah Rp 250 juta.

Berdasarkan riset Inside.ID, sebuah lembaga riset pemasaran online di bawah naungan Non-Fiction, Innovative Research Agency, sebanyak 76 persen orang Indonesia lebih memilih rumah tapak dibandingkan dengan apartemen ataupun rumah susun.

“Salah satu alasan orang Indonesia lebih memilih rumah tapak karena memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan menjadi pekarangan atau tempat bermain anak,” ucap Andres Christian, Head of Research Inside.ID, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (4/5/2017).

Andres menjelaskan, faktor harga juga menjadi pertimbangan tersendiri dalam memilih hunian. Apartemen yang kebanyakan berada di pusat kota tentu harganya tidak murah.

Tak hanya sebagai tempat tinggal, rumah juga berfungsi sebagai investasi jangka panjang yang menguntungkan. Pasalnya, nilai properti selalu mengalami kenaikan melebihi laju inflasi dan bunga perbankan.

Selain itu, berinvestasi properti tidak memerlukan usaha tambahan agar nilainya bertambah naik. Cukup dibiarkan saja, dengan berjalannya waktu rumah akan mengalami kenaikan harga dengan sendirinya. Bahkan investasi dalam bentuk rumah bisa menjadi pendapatan pasif, seperti dikontrakkan.

Dari hasil survei kami sebanyak 41 persen responden tengah mencari properti yang akan digunakan untuk investasi. Jenis properti yang paling banyak dicari adalah rumah tapak dengan porsi 76 persen, tanah  dengan porsi 14 persen, apartemen dengan porsi 8 persendan sisanya rusun  dengan porsi 2 persen.

Pertimbangan

Membeli properti tidak bisa diputuskan sembarangan sebab berkaitan dengan harta tetap yang akan digunakan dalam jangka panjang. Baik yang akan digunakan sebagai tempat tinggal ataupun untuk investasi.

Terdapat lima faktor utama dalam memilih properti. Pertama, kelengkapan surat dokumen seperti sertifikat tanah, SHM, dan sebagainya. Kedua, harga properti yang sesuai dengan budget atau setidaknya memiliki kisaran harga yang terjangkau bagi mereka.

Ketiga, lokasi yang baik, seperti mudah dijangkau dan dekat dengan pusat kota. Keempat, lingkungan yang baik, bersih, dan terawat agar mereka bisa menempati hunian tersebut dengan aman dan nyaman. Kelima, kondisi bangunan yang baik.

Harga juga menjadi salah satu pertimbangan utama sebelum membeli properti. Berdasarkan hasil riset Inside.ID, masyarakat Indonesia paling banyak mengincar properti di bawah Rp 250 juta dengan porsi mencapai 43 persen. Sedangkan yang mencari rumah dengan harga Rp 250  juta hingga Rp 500 juta mencapai 39 persen.

Dalam mencari properti idaman tentu hal pertama yang dilakukan adalah mencari informasi seperti jenis properti, lokasi, harga, dan proses pembayaran.

"Dari hasil riset yang sama terungkap sebanyak 75 persen responden yang berasal dari seluruh Indonesia mencari informasi melalui internet, baik dengan mengakses situs penyedia properti ataupun lewat mesin pencarian," tutur dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.