Sukses

Harga Emas Naik Terpicu Pelemahan Dolar dan Wall Street

Kenaikan suku bunga pada tahun depan diprediksi bisa mendorong mata uang AS lebih tinggi, membuat harga emas lebih mahal lagi.

Liputan6.com, New York - Harga emas naik pada perdagangan di akhir pekan ini, terpicu pelemahan dolar dan saham AS, yang terimbas sinyal Federal Reserve kemungkinan akan kembali menaikkan kenaikan suku bunga lebih dari perkiraan sebelumnya pada tahun 2017.

Melansir laman Reuters, Sabtu (17/1/2016) harga emas naik 0,6 persen menjadi US$ 1.135,16 per ounce. Logam ini mencapai posisi US$ 1.122,35 pada Kamis kemarin, merupakan yang terlemah sejak 2 Februari dan turun 2 persen sepanjang minggu ini.

Harga emas naik ke posisi tertinggi setelah para pejabat AS mengatakan bahwa kapal perang China telah merebut drone bawah air yang digunakan kapal oseanografi AS di Laut Cina Selatan.

"Ini memberi emas sedikit dorongan. Sepertinya kedua belah pihak mencoba untuk menakuti satu sama lainnya, "kata Bill O'Neill, co-founder dari Logic Advisors.

Adapun Dolar turun dari posisi tertingginya dalam 14 tahun pada hari Kamis terhadap sekeranjang mata uang negara lainnya.

"Kenaikan suku bunga pada minggu ini dari The Fed dan prospek hawkish untuk tahun depan meninggalkan dampak cukup negatif untuk emas," ujar Warren Patterson dari  ING commodity strategist.

Kenaikan suku bunga pada tahun depan diprediksi bisa mendorong mata uang AS lebih tinggi, membuat harga emas lebih mahal lagi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas

Video Terkini