Sukses

Harga Minyak dan Laporan Keuangan Angkat Wall Street

Kinerja Morgan Stanley baik mendorong sektor saham keuangan sehingga berdampak positif ke bursa saham AS.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat didorong kenaikan harga minyak dan laporan kinerja Morgan Stanley. Katalis itu memicu kenaikan sektor saham energi dan keuangan.

Harga minyak Brent naik 1,9 persen dan West Texas Intermediate (WTI) menguat 2,6 persen setelah sentuh level tertinggi dalam 15 bulan. Laporan menunjukkan kalau ada penurunan pasokan di domestik dalam waktu enam minggu.

Sektor energi naik 1,4 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Kenaikan sektor saham energi itu didorong saham Halliburton yang naik 4,2 persen.

Saham Morgan Stanley mendaki 1,9 persen, dan mencatatkan kinerja keuangan kuartal lebih baik dari yang diharapkan. Sektor saham keuangan naik 1,7 persen dalam empat sesi.

"Bursa AS naik karena kinerja keuangan baik, dilihat dari kinerja bank," ujar Ken Polcari, Direktur O'Neil Securities seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (20/10/2016).

Ia menambahkan, laporan kinerja keuangan tidak akan negatif. Kinerja keuangan perusahaan akan positif.

Sementara itu, prediksi pendapatan kinerja Intel menekan saham Intel. Saham Intel pun turun 5,9 persen sehingga membebani tiga indeks saham utama.

70 perusahaan masuk indeks saham S&P 500. Dari 70 perusahaan itu, 80 persennya mencatatkan pendapatan di atas harapan. Kinerja keuangan kuartal III diharapkan naik 0,5 persen.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 40,68 poin atau 0,22 persen ke level 18.202,62. Indeks saham S&P 500 naik tipis 4,69 poin atau 0,22 persen ke level 2.144,29. Indeks saham Nasdaq mendaki 2,58 poin atau 0,05 persen ke level 5.246,41.

Selain harga minyak dan kinerja perusahaan, ekonomi Amerika Serikat juga menunjukkan tekanan kenaikan upah pada September. Namun, kompensasi itu tumbuh baik pada Oktober.

Debat calon presiden AS pada putaran ketiga antara Donald Trump dari partai Republik dan Hillary Clinton dari partai Demokrat juga jadi sentimen.

Adapun volume perdagangan saham tercatat sekitar 5,97 miliar saham di bursa AS. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham 6,45 miliar saham secara harian. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini