Sukses

Komentar The Fed Bikin Wall Street Tertekan

Indeks saham Dow Jones melemah 0,69 persen ke level 16.528,03 didorong pernyataan pejabat senior The Fed soal potensi kenaikan suku bunga AS

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot, dan mencetak penurunan terburuk sejak 2012. Pernyataan pejabat bank sentral AS telah meningkatkan kekhawatiran investor terhadap potensi kenaikan suku bunga pada September 2015.

Pada penutupan perdagangan Senin 31 Agustus 2015 (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 0,69 persen menjadi 16.528,03. Indeks saham S&P 500 susut 0,84 persen menjadi 1.972,18. Diikuti indeks saham Nasdaq tergelincir 1,07 persen ke level 4.776,51.

Sepanjang Agustus, indeks saham Dow Jones melemah 6,6 persen, indeks saham S&P 500 tergelincir 6,3 persen, dan indeks saham Nasdaq susut 6,9 persen.

Pada akhir pekan lalu, wakil pimpinan The Federal Reserve/The Fed Stanley Fischer menuturkan inflasi AS kemungkinan mengalami kenaikan sehingga The Fed dapat menaikkan suku bunga secara bertahap.Banyak analis menilai komentar Fischer sebagai sinyal kalau The Fed akan menaikkan suku bunga pada September, bukan Desember.

Hal itu menguncang investor yang sudah gelisah setelah gejolak yang terjadi akibat kekhawatiran ekonomi China melambat.Pernyataan Fischer pada konfrensi bank sentral di Jackson Hole, Wyoming menyarankan kalau The Fed tidak melihat penurunan pasar saham baru-baru ini dan kekhawatiran tentang China sebagai alasan untuk menahan kenaikan suku bunga.

"Apa yang Anda lihat di pasar saat ini disebabkan oleh komentar Fischer pada akhir pekan lalu. Jika The Fed bergerak pada September, itu akan membuat banyak keraguan tentang kapan The Fed akan berhenti," ujar Stephen Massocca, Direktur Investasi Wedbush Equity Management LLC, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (1/9/2015).

Suku bunga rendah, dan bahkan mendekati nol telah membantu bursa saham AS reli sejak krisis keuangan. Investor khawatir keuntungan dari saham akan berkurang dengan suku bunga AS mulai menguat.Indeks mengukur kecemasan investor atau indeks CBOE pun naik sekitar 9,14 persen menjadi 28,43.

Pada akhir pekan lalu, indeks saham tersebut melonjak ke 53,29.Investor akan fokus untuk laporan data tenaga kerja The Fed pada Jumat pekan ini. Data ini akan menjadi terakhir sebelum pertemuan The Fed pada 16-17 September 2015.

"Kami masih bisa berharap untuk melihat sejumlah hal signifikan hingga mendapatkan arah dari The Fed untuk menaikkan suku bunga," ujar John declue, Direktur US Bank Wealth Management.

Sementara itu, sembilan dari sepuluh sektor saham S&P 500 melemah dengan sektor saham kesehatan memimpin penurunan indeks saham. Sedangkan indeks saham energi S&P naik 1,05 persen, yang didorong saham ConocoPhilips dan Philips 66. Saham Philips 66 telah naik 2,38 persen didukung aksi korporasi Warren Buffet. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini