Sukses

Mengikuti Asia, IHSG Dibuka Menguat Tipis

Penguatan IHSG ditopang oleh 75 saham yang menghijau. Sementara itu, 33 saham melemah dan 72 saham lainnya diam di tempat.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke zona hijau pada perdagangan hari ini melanjutkan penguatan kemarin. Namun ada potensi pelemahan karena adanya aksi ambil untung.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Jumat (10/4/2015), IHSG menguat tipis 3,34 poin (0,06 persen) ke level 5.504,24. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,09 persen ke level 956,73.

IHSG menguat lebih tinggi pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG menguat 6,33 poin (0,12 persen) ke level 5.507,64. Indeks saham LQ45 juga naik 0,13 persen ke level 957,08. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau pada pembukaan pagi ini meskipun penguatannya tak cukup besar.

Penguatan IHSG ditopang oleh 75 saham yang menghijau. Sementara itu, 33 saham melemah dan 72 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.246 kali dengan volume perdagangan saham 346,37 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 257,75 miliar.

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham yang membentuk indeks enam menguat dan empat melemah. Sektor yang menguat adalah aneka industri, consumer goods, konstruksi, keuangan, perdagangan dan manufaktur. Sedang yang melemah adalah perkebunan, pertambangan, industri dasar dan infrastruktur.

Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 10 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 10 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BRMS menanjak 21,25 persen ke level Rp 193 per saham, saham CNKO menguat 7,22 persen ke level Rp 104 per saham, dan saham VRNA mendaki 7,07 persen ke level Rp 197 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham MTLA turun 4,55 persen ke level Rp 420 per saham, saham SCCO melemah 2,53 persen ke level Rp 3.850 per saham, dan saham PANS tergelincir 2,02 persen ke level Rp 4.850 per saham.

Analis BNI Securities, Richard Jerry menjelaskan, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Dow Jones Industrial Averange (DJIA) naik 0,31 persen ke level 17.958, dengan kenaikan emiten berbasis energi mendongkrak kenaikan indeks.

Hal ini disebabkan harga minyak dunia yang akhirnya kembali menguat ke level 0,08 persen ke level US$ 50,83 per barel. Selain itu, jumlah klaim pengangguran di Amerika juga mengindikasikan penurunan.

Pada perdagangan kemarin, indeks Asia Timur ditutup mixed, di mana indeks Shanghai turun 0,93 persen ke level 3.957 menanti data CPI dan PPI yang akan dirilis hari ini. Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 2,7 persen ke level 26.944 akibat kenaikan volume perdagangan dari mainland Cina.

Dari dalam negeri, IHSG ditutup menguat 0,26 persen ke level 5.500, di mana asing mencatatkan net sell sebesar Rp 362,34 milyar. Indeks menguat menjelang penutupan setelah mengalami pelemahan sepanjang hari. Saham aneka industri memimpin kenaikan indeks, namun sektor finansial mengalami penurunan.

Untuk hari ini, IHSG berpotensi menguat terbatas walaupun cenderung rawan profit taking, menyusul sudah cukup tingginya kenaikan indeks selama seminggu terakhir. "Perkiraan indeks hari ini antara 5.470 hingga 5.525," jelasnya.

Ricard merekomendasikan BBRI, SMGR, INDF, BJBR, WSKT, SSIA, ANTM, BRAU. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini