Sukses

Data Ekonomi AS Tekan Harga Emas

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun US$ 7,3 atau 0,60 persen sehingga menetap di level US$ 1.200,90 per ounce.

Liputan6.com, Chicago - Harga emas berjangka di Divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada perdagangan kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Penurunan tersebut karena adanya data yang dikeluarkan oleh pemeirntah Amerika yang menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan ekonomi di negara tersebut. Sentimen lain yang juga mempengaruhi penurunan harga emas adalah kesepakatan pemerintah Iran mengenai program nuklirnya.

Mengutip Xinhua, Jumat (3/4/2015), kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun US$ 7,3 atau 0,60 persen sehingga menetap di level US$ 1.200,90 per ounce.

Menteri Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan pada Kamis sore yang menunjukkan bahwa enam kekuatan utama dunia yaitu negara-negara yang tergabung dalam Dewan Keamanan PBB dan Iran telah mencapai kesepakatan mengenai program nuklir Iran dan telah mulai menyusun teks resmi perjanjian. Dengan adanya kesepakatan tersebut membuat harga emas tertekan.

Laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) juga memberikan tekanan kepada harga logam ini. Berdasarkan data tersebut, klaim pengangguran untuk Maret kemarin turun tajam sebesar 20 ribu klaim menjadi 268 ribu klaim. Angka tersebut merupakan angka terendah sejak April 2000.

Laporan lain yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Amerika juga ikut menjadi penekan harga emas. Dalam data tersebut, neraca perdagangan AS menyempit karena adanya penurunan harga minyak.

Harga emas pada perdagangan Kamis ini berkebalikan dengan perdagangan sehari sebelumnya. Pada Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), harga emas untuk pengiriman Juni yang merupakan kontrak teraktif di pasar berjangka naik US$ 25 atau 2,1 persen sehingga menetap di level US$ 1.208,20 per ounce.

Kenaikan harga emas tersebut dipicu karena pelemahan nilai tukar dolar AS. Mata uang tersebut melemah kurang lebih 0,2 persen terhadap mata uang utama lainnya. Dengan pelemahan dolar tersebut membuat investor yang bertransaksi menggunakan mata uang selain dolar AS bisa meraih keuntungan karena lebih murah. 

Perak untuk pengiriman Mei turun 35,8 sen atau 2,10 persen menjadi US$ 16,70 per ounce. Sedangkan platinum untuk pengiriman Juli turun US$ 11,5 dolar atau 0,99 persen menjadi US$ 1.154,50 per ounce. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.