Sukses

Menanti Pertemuan The Fed, Bursa Saham Asia Lesu

Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) yang juga tertekan.

Liputan6.com, Sydney - Bursa saham Asia jatuh pada perdagangan saham Selasa pekan ini menyusul bursa saham Amerika Serikat (AS) lebih rendah. Pelaku pasar cenderung menunggu jelang pertemuan bank sentral AS/The Federal Reserve (The Fed)  untuk ambil keputusan soal program stimulus.

Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,1 persen menjadi 138,22 pada pukul 09.02 waktu Tokyo. Sentimen The Fed mempengaruhi bursa saham Asia pada hari ini. The Fed akan menghentikan stimulus pembelian obligasi sekitar US$ 15 miliar. Selain itu, pelaku pasar juga menanti kebijakan suku bunga AS yang diperkirakan tidak berubah.

"Kami tidak yakin bahwa akan ada serah terima mulus dari QE The Fed ke pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tanpa ketidakstabilan pasar keuangan. Kami khawatir bahwa risiko resesi bahkan di AS, lebih tinggi dari kebanyakan karena ekonomi global melemah dan pasar keuangan rentan tanpa QE untuk mendukung mereka," ujar Stewart Richardson, Analis RMG Wealth Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (28/10/2014).

Indeks saham Jepang Topix melemah 0,1 persen seiring yen tergelincir 0,1 persen menjadi US$ 107,87. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,2 persen ke level 15.363,28. Bank of Japan kemungkinan mempertimbangkan kebijakannya dengan melihat dan mulai mempertimbangkan dampak dari harga minyak yang lebih rendah.

Sementara itu, indeks saham Australia turun 0,2 persen. Diikuti indeks saham Selandia Baru melemah 0,1 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,2 persen.

Adapun pada malam ini menandai satu bulan demonstran pro demokrasi Hong Kong sejak polisi menggunakan gas air mata dalam usaha untuk membubarkan aksi demonstrasi. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini