Sukses

Jelang Pemilu, Produsen Kaos Kebanjiran Pesanan

Jelang Pemilu yang berlangsung pada April 2014, bisnis perlengkapan kampanye kebanjiran permintaan, salah satunya bisnis kaos kampanye.

Liputan6.com, Jakarta Jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Dewan yang berlangsung pada April 2014, bisnis perlengkapan kampanye kebanjiran permintaan, salah satunya bisnis kaos kampanye.

Bahkanb akibat terlalu banyak permintaan, pelaku usaha terkadang sampai menolak pesanan pembuatan kaos kampanye ini.

Seperti diungkapkan Prama, salah satu pemilik usaha pembuatan kaos kampanye di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Dia mengaku, karena karena kemampuan produksi yang terbatas, dirinya terpaksa menolak pemesanan kaos kampanye.

"Sekarang-sekarang ini memang sangat ramai pemesanan, tapi karena kapasitasnya sudah terbatas, jadi sudah tidak terima pemesanan lagi. Tenaga kerjanya kan tidak mencukupi untuk terima pesanan lagi. Kapasitas produksi saya tidak menampung, jadi percuma kalau dipaksakan," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Rabu (12/3/2014).

Selain kapasitas produksi yang terbatas, semakin sempitnya waktu jelang masa kampanye juga menjadi alasan kuat bagi Prama untuk menolak orderan yang masuk kepadanya.

"Mulai kampanye kan kalau tidak salah tanggal 16 (Maret), waktunya sudah mau habis. Kalau saya ambil kerjaan banyak tapi waktunya terbentur, ya mending saya cukupkan saja pemesanannya. Yang pesan sebenarnya banyak, tapi karena sudah tidak mencukupi waktu," tutur dia.

Dia mengatakan, mulai ramai menerima pesanan kaos sejak awal tahun ini. Sedang saat ini dirinya tengah mengerjakan 4 pesanan kaos dari para calon legislatif (caleg) yang akan bertarung pada Pemilu esok.

Dari tiap caleg, lanjut Prama, rata-rata dirinya menerima pemesanan kaos antara 1.000 sampai 5.000 kaos. Dia pun menetapkan harga jual per kaosnya bermacam-macam, mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 8.000 per buah. "Kita gunakan bahan hyget. Harganya tergantung tebal tipisnya bahan," katanya.

Untuk bahan baku kain ini, dia memasok dari distributor di wilayah Bandung, Jawa Barat. Dengan pekerja sebanyak 20 orang, proses pembuatannya dimulai dari bahan kain dibentuk pola, kemudian dipotong, dijahit bentuk kaos hingga proses pengepresan (penyamblonan gambar calon atau lambang partai) dilakukan di tempat usahanya ini.

Selain mengerjakan kaos untuk kampanye, bisnis miliknya ini juga menerima pemesanan kaos bagi perusahaan, organisasi dan lain-lain.

"Kalau tidak musim kampanye kan kita juga terima orderan dari perusahaan atau organisasi. Tapi memang jumlahnya tidak sebanyak kaos untuk kampanye. Kalau ditanya keuntungan, bisa dibilang cukup lumayan. Tapi untuk omset saya tidak bisa katakan berapa," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini