Sukses

Lewat Domino Unique, Hari Cicipi Untung Mewahnya Kartu Undangan

Simak kisah dibalik suksesnya usaha pembuatan undangan pernikahan yang unik, Domino Unique!

Liputan6.com, Jakarta Kegagalan merupakan jalan lain kesuksesan. Hal ini sepertinya berlaku bagi pria pemilik usaha pembuatan kartu undangan yang unik berjuluk Domino Unique. Sebab meski pernah ditipu hingga ratusan juta rupiah, justru membuat Budi Dwi Hariyanto sukses menjalankan bisnis hingga saat ini.


Asal mula usaha

Awalnya, pria yang akrab disapa Hari ini bekerja di sebuah perusahaan desain interior yang dibangun bersama teman-temannya.

Namun karena masalah penggelapan uang, perusahaan tersebut tutup dan membuat Hari bersama rekan-rekannya harus mengambil jalan masing-masing untuk mencari nafkah.

Hari sendiri memilih untuk terjun pada pembuatan kartu undangan pernikahan. Perjuangannya dalam merintis usaha ini pun terbilang tidak mudah.

"Saya mulai dari tahun 1994 merintis usaha ini karena memang belum banyak orang yang membuat kartu undangan saat itu," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Senin (3/3/2014).

Dengan bermodalkan uang sebesar Rp 250 ribu, Hari mendirikan usaha kartu undangan pernikahan dengan nama Domino Unique yang berlokasi di Jalan Palbatu IV, Tebet, Jakarta Selatan.

Nama tersebut terinspirasi dari konsep permainan kartu domino yang diibaratkan seperti kehidupan.

"Hidup itu adalah permainan, kadang kala harus kalah harus tetap senyum, bisa menang juga tidak boleh lupa diri, sehingga dalam permainan, atau usaha atau kehidupan ini kita harus bsa mengatur agar lebih baik," tutur dia.

Lulusan sarjana interior desain ini mengeluarkan segenap ilmu dan keahlian untuk membuat satu kartu undangan yang beda dari yang lainnya.

"Ini menarik karena saya bisa mengolah sedemikian rupa kartu undangan agar produk ini berbeda dengan yang lain dengan menggunakan material-material yang saya ketahui dari dulu saya sekolah maupun bekerja di interior design," jelas ayah 3 anak ini.

Hari mengaku memilih terjun ke usaha pembuatan kartu undangan pernikahan karena melihat peluang besar mengingat resepsi pernikahan berlangsung sepanjang tahun dan tidak pernah berhenti.

Bahan Baku

Dalam proses pembuatan produknya, Hari banyak mengguankan material-material yang tidak hanya berbahan baku kertas.

Bahkan, dia mengurangi penggunaan kertas dan lebih banyak menggunakan tekstil seperti kain batik.

Selain itu, dia juga menggunakan bahan kaleng, bambu, anyaman dengan tujuan membuat produknya lebih ramah lingkungan.

Sebagian besar undangan dibuat sendiri oleh para pekerjanya karena Hari ingin agar kualitas  dan target waktu penyelesaian dapat dia kontrol.

 "Kami lebih banyak hand made sehingga banyak hal yang kami perhatikan, yang kami awasi," tutur dia

Banyak pilihan pada kartu undangan buatan Hari, dengan berbagai macam dimensi seperti sangkar burung, payung, kertas, tempat foto, toples, kaleng kerupuk, dompet, wayang, kotak kayu, dan lain-lain.

"Terakhir kami buat dari sangkar burung yang sekarang lagi booming dan banyak diikuti usaha pembuatan kartu undangan lain. Ada  bentuk kaleng kerupuk dari alumunium, stainless, maupun tembaga, dan bentuk anyaman," tutur dia.

Bentuk kartu undangan buatan Hari banyak terinspirasi dari benda-benda yang mudah ditemukan dirumah.

Harga yang ditawarkan pun beragam. Rata-rata dimulai dari harga Rp 15 ribu hingga undangan paling mahal yang pernah dibuat yaitu seharga Rp 250 ribu per undangan dengan bentuk kaleng kerupuk.

Adapun produk yang menjadi favorit yaitu model batik. Kliennya pun berasal dari seluruh wilayah di Indonesia hingga ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Brunai Darussalam.

"Untuk omzet, kami kisarkan satu klien antara itu Rp 10 juta sampai Rp 15 juta, per bulanya ada sekitar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Kliennya juga dari berbagai kalangan tapi kebanyakan menengah ke atas seperti para pengusaha dan beberapa artis seperti Pepi, Mashanda, Iwa K," ungkapnya.

Saat ini, Hari memiliki 10 orang pekerja yang membantunya dalam pembuatan kartu undangan mulai dari tahap awal sampai akhir.

Namun jika pemesanan kartu melonjak, biasanya dia akan menambah jumlah pekerjanya agar target penyelesaian bisa tepat waktu, sesuai keinginan klien.

Kendala Usaha

Untuk kendala, Hari mengaku masih menemui kendala pada pekerja dan materia bahan baku yang digunakan yang kebanyakan berasal dari alam sehingga dipengaruhi faktor seperti cuaca.

 Jika sudah mengalami kendala pada bahan baku ini, dia biasanya mengganti material yang digunakan dengan material lain yang dengan kualitas yang sama.

"Solusinya kadang kala kami menyetok jumlah produk yang ingin kami pasarkan sehingga yang dibutuhkan sudah tersedia, jadi dari segi waktu tidak jadi kendala," ungkap dia.

Dia juga mengeluhkan banyaknya pembuat kartu undangan lain yang meniru produk-produk undangan buatannya. Meski ada siswi positif, dia melihat produk undangan buatannya banyak dicari calon mempelai.

"Kalau banyak pihak yang meng-copy atau meniru produk kami, kami merasa bahwa produk kami berarti sudah dianggap baik. Tapi saya yakin bahwa beberapa produk yang tidak bisa mereka tiru dan akhirnya dari segi kualitas berbeda, juga dari harga juga akhirnya pengaruh," tegasnya.

Maka agar dapat membedakan, Hari mencantumkan nama dan logo produknya disetiap undangan. Selain itu, mencantumkan nama dan logo ini secara tidak langsung bisa menjadi sarana untuk promosi dan memperkenalkan produk undanganya kepada orang lain selain melalui websit, sosial media dan iklan di majalah khusus pernikahan.

Harapannya ke depan Hari ingin agar usahanya ini semakin berkembang memiliki banyak klien.

Selain itu, melalui usahanya ini, dia sekaligus ingin melestarikan dan memanfaatkan material bahan baku asli Indonesia seperti batik yang menjadi tema andalan dari produk kartu undangan yang dibuatnya.

"Saya ingin produk undangan saya lebih banyak digunakan para calon pengantin. Saya juga ingin melestarikan batik menjadi salah satu nilai tambah di kartu undangan terlebih untuk anak-anak muda sekarang," tandas Hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini