Sukses

Meski Ekonomi Lesu, Pedagang Tanah Abang Berhasil Capai Target

“Dalam berbisnis tidak boleh terlalu bergantung pada siapapun, apalagi saat ekonomi lesu. Optimalkan potensi diri untuk meraih sukses”.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak kenal area perdagangan Tanah Abang, Jakarta? Seluruh pengusaha teksil dan garmen di Indonesia pasti sudah tak asing lagi dengan Tanah Abang.

Kualitas barang dari Tanah Abang telah diakui masyarakat dan pedagang di berbagai wilayah di tanah air hingga manca negara, membuat pasar Tanah Abang tak pernah sepi dari pembeli, terutama saat bulan Ramadan.

 

Tanah Abang juga telah melahirkan banyak pengusaha sukses yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Tak heran, jika banyak perantau yang datang ke Jakarta dan mencoba mencari peruntungan dengan berbisnis di Tanah Abang untuk meraih sukses.

Salah satunya adalah Musril, pengusaha fashion muslim untuk pria dengan merk Ar-Ridho. Bisnis baju muslim pria ini dirintisnya sejak tahun 2004, dimana sebelumnya Musril pernah berbisnis di busana muslim wanita dan aksesoris.

Keputusan untuk terjun di dunia bisnis fashion murni atas inisiatifnya sendiri. Adapun busana muslim pria dipilih, karena masyarakat Indonesia mayoritas muslim dan setiap pria muslim memerlukan baju koko.

Sebagaimana pebisnis, dalam mengembangkan usahanya berbagai tantangan dihadapi Musril mulai dari modal, persaingan bisnis fashion, dan situasi perekonomian global.

>>>Selanjutnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1

Optimalkan Jaringan Untuk Pemasaran Produk

Akibat perekonomian Indonesia pada periode ini mengalami penurunan secara global, imbasnya perputaran bisnis di Tanah Abang dan daerah-daerah di Indonesia juga mengalami penurunan.

"Tanah Abang merupakan cerminan bisnis Indonesia. Jika Tanah Abang sepi secara tak langsung bisnis di daerah ikut sepi," ujar Musril yang ditemui saat acara Buka Puasa BCA Bersama Pedagang Tanah Abang di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (9/7).

Menurutnya, yang terasa nyata adalah dalam hal pemasaran busana muslim, dimana pada tahun 2015 rentang waktu pemasaran menjadi lebih pendek dibanding tahun 2014.

"Tahun kemarin, 3 bulan jelang puasa sudah mulai start. Sekarang satu bulan sebelumnya baru mulai," ujar ayah dua orang putri ini.

Untuk menghadapi permasalahan tersebut berbagai cara diupayakan Musril untuk dapat mencapai target penjualan. Salah satu caranya dengan mengoptimalkan pelanggan di daerah.

"Lebih intensif lagi menghubungi pelanggan untuk mengetahui pasar. Alhamdulillah, dengan segala usaha bisa capai target," kata Musril.

Lebih lanjut, Musril mengatakan bahwa dalam berbisnis tidak boleh terlalu bergantung pada siapapun, melainkan pada diri sendiri.

"Kita tidak boleh bergantung pada siapapun, apalagi saat ekonomi sedang menurun. Kita harus bergantung pada diri sendiri, lakukan apa yang bisa dilakukan untuk memajukan usaha kita, jangan mudah putus asa," jelas Musril.

Kunci kesuksesan bisnis fashion milik Musril adalah memanfaatkan kolega dan jaringan pertemanan. Komunikasi dan pemasaran yang bagus membuat produk-produk busana muslim pria merk Ar-Ridho sudah tersebar di seluruh Indonesia.

>>>Selanjutnya

3 dari 3 halaman

2

Musril memiliki jaringan dan distributor yang bertugas memasarkan ke kota-kota di pulau Sumatera, Jawa, hingga ke wilayah Timur Indonesia. Di Tanah Abang sendiri, Anda dapat menemui toko Musril di Blok A dan Blok B. Hingga kini, tercatat jumlah karyawannya mencapai 60 orang.

Musril menjelaskan keunggulan produknya ada pada desain dan motif yang berbeda serta pewarnaan baju. Karena diproduksi sendiri, membuat Musril dapat mengontrol kualitas barang.

"Produksi sendiri dari hulu sampai hilir. Langsung pegang sendiri dari produksi sampai penjualan," ujarnya.

Kredit Modal Usaha dari BCA

Dalam hal permodalan, Musril mendapatkan sokongan dana dari PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) melalui kredit modal usaha.

Modal usaha ini dipergunakan untuk kebutuhan produksi busana fashion muslim. Karena sistem kerja yang dibangun Musril adalah produksi barang selama satu bulan dan menjual dalam tempo 3 bulan.

"Alhamdulillah BCA memberikan fasilitas kredit modal usaha," ujar Musril yang menjadi nasabah BCA sejak tahun 1993 dan kini tercatat sebagai nasabah Prioritas BCA KCU Wahid Hasyim.

Selain dukungan modal usaha, kelengkapan fasilitas dan kemudahan layanan BCA menjadi alasan Musril memilih menjadi nasabah BCA.

"BCA memberikan fasilitas yang cukup bagus dan memanjakan nasabahnya. Ketika memasuki outlet-outlernya terasa seperti keluarga. BCA sangat membantu ketika mentransfer dana ke pelanggan dan pengrajin di daerah. Dimanapun dan kapanpun, BCA selalu membantu kita," kata Musril mantap.

BCA Senantiasa di Sisi Anda

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.