Target 2 Juta Motor Listrik Made In Indonesia Sebelum 2024, Menperin: Semua Harus Terlibat

Target produksi 2 juta motor listrik bisa dicapai bila seluruh instansi pemerintah, baik kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah saling bersinergi untuk mempercepat program transisi energi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Nov 2022, 14:40 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmitadalam acara Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis target Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Indonesia bisa memproduksi 2 juta unit motor listrik di  2024 bisa tercapai. Bahkan, ia meyakini target tersebut bisa tercapai sebelum memasuki masa akhir jabatan Presiden Jokowi.

"Untuk roda dua, ada target di 2024 kita harus bisa produksi at least kendaraan listrik buatan Indonesia. Dalam waktu sesingkat-singkatnya, kalau bisa sebelum 2024 harus ada 2 juta kendaraan elektrik produksi Indonesia. Kami optimistis itu tercapai," ujar Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Target produksi 2 juta motor listrik bisa dicapai bila seluruh instansi pemerintah, baik kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah saling bersinergi untuk mempercepat program transisi energi. 

"Satu kata kunci, cepat. Kementerian dan lembaga lain punya tanggung jawab beda dari kami (Kemenperin). Kami di sisi suplai, Kementerian dan lembaga lain bertanggung jawab untuk infrastrukturnya," urainya. 

"PLN sudah membuktikan, bahwa benar-benar program transformasi ke electric base vehicle jadi prioritas PLN," dia menambahkan. 

Secara regulasi, pemerintah juga sudah bersungguh-sunggung untuk memfasilitasi produksi kendaraan listrik secara massal bagi masyarakat. Itu dimulai lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2009, hingga Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.

"Saya kira ini jadi bukti nyata atas komitmen pemerintah untuk mempercepat transformasi kendaraan berbasis konvensional menjadi kendaraan listrik," pungkas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. 


Indonesia Target 20 Persen Kendaraan Listrik Mengaspal di 2027

Sejumlah taksi mobil listrik parkir terlihat di pool Blue Bird, Jakarta, Selasa (23/4). Jumlah taksi mobil listrik Blue Bird akan terus meningkat hingga menjadi 200 unit pada 2020, dan mencapai 2 ribu unit pada 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia terus mengejar penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air. Salah satunya dengan mengencangkan program hilirisasi industri untuk produk baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV battery).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berkeyakinan pengembangan kendaraan listrik baik mobil listrik maupun motor listrik bisa terus digenjot, terutama karena Indonesia menyimpan cadangan nikel tertinggi di dunia.

"Diharapkan pengembangan hilirisasi daripada investasi, terutama mendorong electric vehicle (kendaraan listrik) ini bisa kita dorong sesuai dengan roadmap otomotif, yang diperkirakan kita menargetkan 20 persen daripada penggunaan ev berbasis elektrik pada periode 2027," ujar Menko Airlangga, pada Senin 17 Oktober 2022.

Untuk jangka panjang, pemerintah disebutnya terus berkomitmen dengan berbagai strategi. Termasuk implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dengan pengembangan perekonomian berbasis prinsip-prinsip ekonomi hijau.

Kemudian, mendorong pemasukan investasi pada Indonesia Investment Authority (INA) yang diharapkan mampu mendukung pengembangan sektor energi baru terbarukan (EBT), juga dalam beberapa program infrastruktur.

"Langkah deregulasi ini terus dilakukan pemerintah. Dan, diharapkan sistem perizinan dengan OSS bisa dilaksanakan secara lebih baik, terutama dalam pengembangan izin berbasis risiko," kata Airlangga.


Pemerintah Upayakan Subsidi Rp 5 Juta untuk Pembeli Motor Listrik

Sepeda motor listrik Honda di Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2022. (Liputan6.com/Amal Abdurachman)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pemakaian motor listrik pada 2025 mencapai 2 juta unit. Oleh karenanya,  penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia terus digalakkan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan menggandeng Kementerian lain serta lembaga terkait untuk menyusun program subsidi pembelian motor listrik untuk masyarakat Indonesia.

Pernyataan itu diungkapkan dalam sebuah forum diskusi yang digelar oleh Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono belum lama ini. Budi memastikan bila pemerintah akan terus menstimulasi percepatan kendaraan listrik, salah satunya dengan memberi subsidi.

"Produsen motor listrik juga sudah banyak sekali saat ini, kurang lebih ada 35 perusahaan swasta yang membangun motor listrik. Seharusnya tahun depan sudah ada subsidi untuk pembelian motor listrik," kata Budi. 

Terkait berapa nominal subsidi yang akan diberikan ke masyarakat, Menhub belum bisa memastikan angka pastinya. Namun, dirinya berharap pemberian subsidi tak kurang dari Rp5 juta sehingga konsumen bisa segera menggunakan motor bebas polusi.

"Jika harga motor Rp12 juta dan subsidi Rp5 juta, maka motor listrik hanya seharga Rp7 juta, ini murah sekali. Ini akan memudahkan untuk masyarakat, khususnya pelaku ojek online," katanya.

Selain mengupayakan pemberian subsidi untuk pembelian motor baru, Kemenhub juga pernah mengutarakan upayanya memberi subsidi terhadap biaya konversi kendaraan BBM menjadi listrik berbasis baterai.

Sebagai upaya percepatan, Kemenhub telah menerbitkan sejumlah regulasi, yang pertama yakni untuk sepeda motor melalui Peraturan Menhub Nomor 65 tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya