Sukses

Hendropriyono: Agama Harus Jadi Penyatu Indonesia

Hendropriyono menilai antara agama sebagai wilayah pribadi dengan politik sebagai wilayah umum harus dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan kepala BIN dan Ketua Umum PKPI Hendropriyono menilai, antara agama sebagai wilayah pribadi dengan politik sebagai wilayah umum harus dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu, menurutnya negara juga harus mengatur penceramah di rumah ibadah.

Hal itu diungkapkan Hendropriyono dalam program Merawat Persatuan yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (5/4/2017). Menurut Hendropriyono agama tidak semestinya menjadi permasalahan. Melainkan, agama seharusnya bisa menjadi penyatu rakyat Indonesia.

Politik di Indonesia, tambah Hendro, cenderung menghalalkan segala cara untuk memenangkan kedudukan dan kekuasaan. Di antaranya, seperti penggunaan rumah ibadah sebagai tempat kampanye.

"Jadi sebetulnya, semua rumah ibadah, masjid, gereja, kuil, temple, itu dikuasai negara. Siapa yang di situ jadi katib, siapa yang di situ jadi pendeta, siapa yang khutbah. Itu negara menyeleksi dan tanggung jawab," kata Hendro.

Sementara itu, Hendropriyono juga mengisahkan bagaimana isu SARA tidak berlaku di dunia militer Indonesia. Ia pun mengajak masyarakat untuk mencontoh nilai-nilai tersebut.

Lalu, bagaimana cara untuk menumbuhkan kembali rasa persatuan Indonesia menurut Hendropriyono? Saksikan tayangan selengkapnya berikut ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.