Sukses

5 Sumbangan Stephen Hawking untuk Perkembangan Fisika

Semasa hidupnya, Hawking memiliki beberapa gagasan yang disebut turut membantu perkembangan keilmuan fisika.

Liputan6.com, Jakarta - Stephen Hawking diketahui telah menghembuskan napas terakhir di usia 76 tahun pada Rabu (14/3/2018). Fisikawan kenamaan ini diketahui sudah lama mengidap sklerosis lateral amiotrofik.

Hawking yang mengenyam pendidikan di Oxford itu juga dikenal menaruh perhatian pada pembahasan kosmologis. Salah satu pembahasannya yang cukup menyita perhatian adalah upaya untuk menyatukan teori relativas umum dan mekanika kuantum.

Sekadar informasi, dua teori ini pada dasarnya memang berseberangan. Mekanika kuantum hadir sebagai hukum untuk menjelaskan peristiwa mikro, sedangkan relativitas dimanfaatkan untuk menjelaskan peristiwa di ranah makro, seperti bintang atau galaksi.

Meski upaya tersebut tak benar-benar terselesaikan, Hawking sebenarnya memiliki beberapa teori yang turut menyumbang perkembangan ilmu fisika. Berikut ini beberapa sumbangan Hawking seperti dikutip dari The Guardian.

1. Singularitas dalam Keruntuhan Gravitasi

Fisikawan yang mengerjakan teori gravitasi Einstein mengetahui bahwa ada kemungkinan terjadinya singularitas, yakni kondisi ruang dan waktu yang muncul dalam kurva tak terhingga. Namun, belum ada yang memastikan hal itu nyata atau tidak.

Awalnya, Roger Penrose dari Birbeck College di London berhasil membuktikan singularitas ternyata berasal dari lubang hitam.

Lalu, ia dan Hawking menerapkan gagasan yang sama ke alam semesta dan menunjukkan bahwa teori Einstein memang memprediksi adanya singularitas.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Mekanika Lubang Hitam

Lubang hitam harus diakui memiliki hukum yang mirip dengan termodinamika. Lalu, Hawking hadir menambahkan gagasan baru, yakni kondisi permukaan lubang hitam tak pernah mengecil, merujuk pada hukum fisika klasik.

Gagasan ini pun berhasil menarik perhatian banyak, mengingat implikasinya adalah lubang hitam mengeluarkan panas. Hal ini berlawanan dengan pandangan fisika yang menyebut luban hitam tak dapat menghasilkan panas. 

3. Cara Lubang Hitam dapat Menghilang

Banyak fisikawan menyebut tak ada yang dapat lolos dari lubang hitam, begitu juga Hawking. Ia pun sempat menggagas proses sebuah lubang hitam mengeluarkan panas dan menghilang.

Menurut Hawking, proses hancurnya lubang hitam berlangsung begitu lambat, bahkan lebih dari usia alam semesta dapat menjadi lubang hitam.

Sementara lubang hitam yang lebih kecil menguap lebih cepat dan melepaskan panas dengan suhu yang begitu tinggi.

3 dari 3 halaman

4. Proses Galaksi Muncul

Salah satu teori populer dalam kosmologi berpendapat bahwa alam mengalami inflasi begitu cepat setelah ledakan besar (big bang). Nah, Hawking merupakan salah satu orang yang pertama menunjukkan perubahan tersebut terjadi.

Hawking diketahui bekerja dalam beberapa model soal peristiwa susual setelah big bang terjadi. Alam semesta yang sebelumnya kecil, berubah menjadi sebesar ini berkat gravitasi yang menyatukan materi.

5. Fungsi Gelombang di Alam Semesta

Hawking dikenal menghabiskan waktu untuk mengembangkan teori kuantum di gravitasi. Ia memulai idenya dengan menerapkan gravitasi kuantum Euclidean ke lubang hitam. Lalu, pada 1983, ia bekerja sama dengan Jim Hartle dari Universitas Chicago.

Mereka berdua lalu mengajukan gagasan mengenai fungsi gelombang di alam semesta. Secara teoritis, gagasan ini dapat digunakan untuk menghitung sifat alam semesta yang dapat dilihat manusia.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.