Sukses

Menteri Susi Kesal Akun Medsosnya Dikaitkan Isu Agama

Setiap postingan Susi selalu menuai respons beragam dari masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti selama ini memang dikenal aktif menyampaikan kegiatannya sebagai menteri di akun media sosial miliknya. Salah satunya akun Twitter @susipudjiastuti.

Setiap posting-an Susi selalu menuai respons beragam dari masyarakat. Melalui akun media sosial, dia ingin menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang hal yang sudah dicapai.

Namun, kali ini posting-an Susi di Twitter sedikit berbeda. Susi meminta pengamat politik sekaligus penulis Denny Siregar dan sejumlah pengguna akun jejaring sosial Twitter untuk tidak berkomentar di akunnya perihal isu agama atau hal negatif lainnya.

Ini disampaikan Susi usai Denny Siregar melalui akun @Dennysiregar7 me-mention dirinya pada status akun yang berbunyi:

"Menteri Kelautan & Perikanan, Susi Pudjiastuti menyebut, kementeriannya telah berhasil melakukan penghematan sebesar Rp 8,24 triliun selama 3 tahun periode anggaran, dari 2015 sampai 2017. Seruput kopinya bu @susipudjiastuti @addiems @jokowi," kicau Denny, Selasa (5/12/2017).

Pantauan Liputan6.com, Jumat (8/12/2017), kicauan dari Denny Siregar itu saat ini sudah dihapus.

Susi menegaskan dirinya tidak mau terlibat dalam perdebatan soal isu sara. "Pak Denny dkk lainnya, sy mohon sekali untk tidak masuk/ membawa account saya ke dalam percakapan agama, like dislike & hal negatif lainnya," cuit balasan Susi Pudjiastuti lewat akun Twitter, @susipudjiastuti, Kamis (7/12/2017).

Tak sampai di situ, Menteri Susi juga geram dengan netizen yang saling melempar olokan lewat akun Twitter-nya @susipudjiastuti.

"Bukan ke Pak Denny, tapi juga anda dan yang lainnya yg saling lempar olokan. Account tweet saya dipakai untk hanya konstruktif positif."

Hal ini kemudian menuai berbagai respons netizen yang memberikan beragam komentarnya. Rata-rata memberikan dukungan kepada pernyataan Menteri Susi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini