Sukses

Kericuhan hingga berimbas kaburnya napi dipicu adanya tuntutan mengganti kepala penjaga keamanan lapas.

Informasi Peristiwa

  • Jenis PeristiwaKerusuhan
  • Lokasi PeristiwaLapas Sialang Bungkuk, Pekanbaru
  • Tanggal PeristiwaJumat, 5 Mei 2017
  • Jumlah Napi Kabur446 narapidana
  • Jumlah Napi Tertangkap212 narapidana (6 Mei 2017)

Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sialang Bungkuk Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru setelah salat Jumat. Akibat kerusuhan tersebut, ratusan narapidana dikabarkan kabur. "Benar itu. Jadi bukan isu. Dan terjadi habis jumatan," kata Dirjen Lapas Kemenkumham I Wayan Dusak. 

Tahanan Belum Tertangkap, Warga Siaga

Usai 200 tahanan kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) klas IIB di Jalan Sialang Bungkuk, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayanraya, Kota Pekanbaru, Riau, membuat warga di sekitar lokasi "Siaga Satu". Sebab, arah kabur para tahanan menuju perumahan warga di sekitar penjara tersebut.

Pantauan Liputan6.com di jalan masuk sekitar Sialang Bungkuk, puluhan warga terlihat memegang kayu dan pentungan. Mereka juga membantu polisi dan petugas penjara menyisir perumahan untuk mencari tahanan kabur.

"Ya, bawa kayu-lah pak. Mereka kabur di perumahan sini, takutnya nanti terjadi apa-apa kalau tidak membawa kayu," ujar warga yang mengaku bernama Eri, kepada Liputan6.com.

Pemicu Rusuh Sebelum Tahanan Kabur

Sekitar 200 tahanan kabur dari Rumah Tahanan Sialang Bungkuk di Kecamatan Tenayanraya, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat siang tadi. Penertiban kerusuhan berjalan intensif dan kondisi mulai kondusif menjelang petang.

Negosiasi untuk menenangkan ratusan tahanan yang tak kabur dan sempat mengamuk sudah membuat kondisi mulai tenang. Tahanan berjanji tidak lagi membuat kerusuhan dengan syarat permintaan mereka dikabulkan.

Menurut Pejabat Wali Kota Pekanbaru Edwar Sanger, kapasitas berlebih menjadi keluhan utama para tahanan. Rutan yang seharusnya hanya diisi oleh sekitar 400 tahanan malah diisi oleh 1.800 orang.

"Ini sudah over kapasitas, isinya sudah lebih sampai 1.800 tahanan," ujar Edwar