Sukses

Informasi Umum

  • PengertianMenurut KBBI, kerja adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah.

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    4 Tips Sukses Pertama Kali Kerja untuk Fresh Graduate

    Berikut tips hadapi pekerjaan pertama bagi para fresh graduate, seperti dikutip Liputan6.com dari Instagram @kemnaker, Senin (17/5/2021).

    1. Terus Belajar

    Jangan malu untuk bertanya dan mau belajar hal-hal yang baru.

     

    2. Bekerja Keras

    Datanglah lebih awal. Memang sih hal itu membutuhkan usaha yang lebih keras. Selain itu, usahakan untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline.

     

    3. Tentukan Mentor Karirmu

    Jalin relasi dengan beberapa orang yang lebih senior dan mintalah saran dan pendapatnya.

     

    4. Kembangkan Relasi

    Dalam mengembangkan relasi ini bisa dimulai dengan mengobrol dengan teman yang berkerja berbeda divisi. Setelah beberapa minggu, mulailah kembangkan relasi tersebut.

     

    Tak Lagi WFH? Ini Cara Hadapi Tekanan saat Kembali Kerja ke Kantor

    Beberapa perusahaan kembali membolehkan pekerjanya bekerja dari kantor. Ini seiring perkembangan vaksinasi virus corona yang semakin cepat.

    Namun seiring kebijakan ini, beberapa orang mungkin merasakan tekanan untuk kembali ke kantor lebih dari yang sebenarnya mereka inginkan.

    Banyak pengusaha telah menerima perubahan besar yang dibawa pandemi virus corona. Dengan mayoritas orang awalnya dipaksa bekerja dari rumah, sebagai kesempatan untuk mengadopsi cara kerja yang lebih fleksibel di masa depan.

    Mengutip CNBC, Senin (3/5/2021), perusahaan teknologi seperti Spotify dan Salesforce telah mengizinkan karyawannya memilih dari mana mereka ingin bekerja, atau bahkan ingin kembali ke kantor lagi.

    Namun, beberapa pengusaha menolak gagasan bahwa ini bisa menandai pergeseran yang lebih permanen.

    Kemudian, beberapa perusahaan memiliki kebijakan yang menetapkan bahwa pekerja wajib datang ke kantor setidaknya selama beberapa hari dalam seminggu.

    Secara teori, ini mungkin membuat pekerja merasa tertekan untuk datang ke kantor meskki masih ada pekerja yang dapat dengan mudah melakukannya.

    Hal ini hampir mirip dengan perasaan bersalah yang kerap kali timbul untuk mendorong staf bekerja lebih lama selama pandemi, sebab staf lainnya mampu melakukannya.

    Tetapi, seperti perasaan bersalah yang terkait dengan bekerja dari jarak jauh, para ahli mengatakan ada cara yang efektif untuk mengatasi kecemasan ini.

     

    5 Jurus Jitu Tetap Fokus Bekerja di Lingkungan Kerja yang Buruk

    Melansir dari laman lifehack, Selasa (2/3/2021), berikut 5 hal yang harus dilakukan ketika berada pada lingkungan kerja yang buruk dan beraura negatif.

    1. Jangan Terjebak

    Ketika dihadapkan pada pilihan dalam lingkungan kerja yang buruk, Anda dapat bereaksi terhadap hal negatif dan menjadi bagian dari masalah, atau bahkan dapat mengatasi masalah tersebut. Meningkat di atasnya berarti tidak diprovokasi. Biarkan negativitas melewati Anda.

    Sebaliknya, fokuslah untuk melakukan pekerjaan terbaik yang Anda bisa. Jangan berikan alasan pada pengaruh negatif dan rekan kerja pasif agresif untuk menyerang. Saat melihat energi negatif menghampiri, berhenti sejenak, identifikasi emosi yang muncul, dan biarkanlah itu berlalu.

     

    2. Menjadi Pribadi yang Positif

    Seringkali lingkungan kerja yang buruk disebabkan oleh penindasan di tempat kerja. Ketika melihat ini terjadi, jadilah dukungan bagi orang yang mengalami serangan ini untuk membantu mereka merasa aman dan didengar.

    Bersikaplah baik, penuh perhatian, dan pengertian. Jika Anda melihat kolega melakukan kesalahan, perbaiki kesalahan tersebut secara diam-diam atau tunjukkan dengan lembut.

    Jangan pernah menyerang atau bersikap negatif. Sebaliknya, jadilah pendengar yang baik, tawarkan dukungan, dan ajak kolega Anda yang diserang keluar untuk makan siang dan beri mereka ruang untuk membicarakan semuanya.

     

    3. Memiliki Rencana

    Cara terbaik untuk menjauh dari hal-hal negatif adalah dengan membuat rencana setiap harinya. Dengan memiliki rencana, maka akan mengalihkan fokus Anda dari racun di sekitar dan menempatkan fokus Anda pada pekerjaan.

    Pastikan tugas yang dilakukan ketika tiba di tempat kerja selesai dengan maksimal dan tepat waktu. Jangan memberi alasan kepada anggota tim yang tidak menyenangkan untuk menyerang. Beri contoh, untuk bersiap baik ketika berada di kantor.

    Fokus pada rencana hari ini agar energi positif datang dan memungkinkan untuk tetap di atas apa pun terjadi di sekitar Anda.

     

    4. Jauhi Pengganggu

    Ini seringkali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Terkadang, orang-orang yang menjadi benalu dalam organisasi adalah bos Anda dan itu tidak dapat dihindari.

    Namun, di sebagian besar tempat kerja saat ini, tersedia sudut sepi tempat untuk dapat melanjutkan pekerjaan saat melihat tanda bahaya dari tempat kerja yang tidak ramah.

    Bekerja di kantor terbuka dapat membuat kita bergantung pada kolega dan atasan yang mengganggu, tetapi jika Anda dapat menemukan diri di sudut yang tenang maka dapat menundukkan kepala dan melakukan pekerjaan dengan baik karena tidak ada yang mengganggu.

     

    5. Bicaralah dengan Departemen SDM

    Di sinilah sangat perlu untuk berhati-hati. Anda tidak ingin membuat tuduhan atau terlibat dalam permainan menyalahkan saat berada di lingkungan kerja yang buruk.

    Sebaliknya, jelaskan kepada departemen SDM bahwa Anda merasa sulit bekerja dengan orang atau tim tertentu.

    Jika memungkinkan, tunjukkan bahwa ini adalah kesalahan Anda, bukan mereka dan tidak ingin memperburuk keadaan bagi diri sendiri. Jelaskan bahwa untuk melakukan pekerjaan, perlu dipindahkan ke tempat lain agar Anda dapat berkonsentrasi dan lebih fokus.

    Dalam lingkungan kerja yang buruk, tim HR mungkin sepenuhnya menyadari masalah tersebut dan akan memahami permintaan Anda dan melakukan apa pun yang mereka bisa untuk mengakomodasi itu.

    Hal terburuk yang dapat dilakukan adalah mengabaikan masalahnya. Jika situasinya menghalangi Anda untuk melakukan pekerjaan, perlu membicarakannya dengan HR, atau jika tidak memiliki departemen HR, maka langsung ke pemimpin perusahaan.