Sukses

Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, MS adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 17 Desember 2014.

Informasi Pribadi

  • JabatanWakil Gubernur DKI Jakarta
  • LahirGorontalo
  • Tanggal30 Oktober 1955
  • KebangsaanRepublik Indonesia
  • PartaiPDI-Perjuangan
  • IstriHeppy Farida
  • AnakSafira Prameswari Ramadina Karunia Dwihapsa Paramasari Meisya Rizky Berliana
  • ProfesiPolitisi

Wakil Gubernur DKI Jakarta

Anggota DPR-RI Fraksi PDI-Perjuangan

Wali Kota Blitar ke-21

  • Masa Jabatan3 Mei 2000 - 3 Agustus 2010
  • GubernurImam Utomo Setia Purwaka (Pjs) Soekarwo
  • MenggantikanIstijono Soenarto
  • DigantikanSamanhudi Anwar

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, MS adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 17 Desember 2014. Sebelumnya ia adalah anggota DPR RI periode 2014-2019. Djarot pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar sejak 3 Mei 2000 hingga 3 Agustus 2010 dan anggota DPRD Jawa Timur sejak 1999 hingga 2000.

Segudang Prestasi Saat Pimpin Blitar

Ada segudang prestasi yang diraih Djarot selama menjabat walikota Blitar 2 periode. Memimpin dari tahun 2000 hingga 2010, dia berhasil menata 1.000 pedagang kaki lima (PKL) dan menekan pembangunan mal atau gedung pencakar langit di daerahnya.

Selain itu, Djarot juga memperoleh Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah 2008. Begitu juga dengan Piala Adipura selama 3 tahun berturut-turut, 2006, 2007, dan 2008. "Juga dapat penghargaan dari Majalah Tempo sebagai kepala daerah terbaik se-Indonesia," imbuh Ahok.

Djarot mengaku mempunyai kemampuan yang cukup mumpuni sebagai wagub untuk Ahok. Ia pun menyebut beberapa prestasi yang pernah diraih saat menjabat sebagai Walikota Blitar selama 2 periode pada 2000-2005 dan 2005-2010.

"10 Tahun ketika di Blitar tidak ada satu pun pegawai saya yang masuk penjara, dan di bawah kepemimpinan saya, indeks pembangunan manusia Kota Blitar, jadi yang tertinggi di Jawa Timur dan ke-3 se-Indonesia,"

Awal Jumpa dengan Ahok

Ahok mengaku sosok Djarot bukan asing bagi dirinya. Ia mengaku kenal dengan Djarot saat masih bersama-sama berstatus sebagai kepala daerah di tingkat kabupaten kota. Saat itu, Ahok masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur sedangkan Djarot menjadi Walikota Blitar.

"Aku kenal baik dia sejak 2006, saat itu masih sama-sama di daerah," ujar Ahok. Ahok bahkan menganggap, melihat kiprah Djarot 10 tahun memimpin Blitar. Menurutnya sosok pria berkumis itu lebih berpengalaman dan ahli dibanding dirinya bahkan Jokowi dalam bidang penataan kota.

Gebrakan Saat Jadi Wagub

Banyak gebrakan yang dilakukan Djarot setelah dilantik menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Salah satunya adalah membentuk Polisi Sampah. Hal ini dilakukan demi mengatasi masalah sampah di Ibukota. 

Selain membentuk Polisi Khusus Sampah, Djarot mengatakan akan menambah tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Jakarta. Sebab, hingga kini masih banyak TPS liar yang tumbuh.

"Saya berencana akan menambah TPS. Karena sekarang masih banyak yang liar, tapi soal berapa banyaknya tanyakan ke Kepala Dinas Kebersihan Jakarta," tukas Djarot.

Ingin Dipinang Ahok Lagi Sebagai Pendamping

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, berkali-kali menyatakan minatnya kepada Djarot Saiful Hidayat untuk berpasangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Djarot saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Ahok mengaku sudah berbicara dengan elite PDIP, terutama Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, perihal ketertarikan kepada Djarot. Saat ini tinggal menunggu keputusan dari partai berlambang kepala banteng itu.

"Sudah ngomong. Kita sudah bicara dengan Bu Mega, dengan pentolan PDIP semua, dan Bu Mega kan percaya sekali dengan Pak Djarot," kata Ahok.

Bakal Calon Gubernur DKI dari PDI-P

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang juga politikus PDIP menyatakan, sampai saat ini partainya belum memutuskan, dirinya akan diusung sebagai calon untuk Pilkada DKI.

"Belum diputuskan, masih dipertimbangkan," ujarDjarot. Ketua DPP PDIP bidang Keanggotaan dan Organisasi itu menjelaskan, partainya merupakan partai besar yang biasa menghadapi dinamika politik.

"Jadi PDIP ini partai besar, jadi harus dan pasti berani mengambil keputusan," ujar mantan wali kota Blitar itu.