Berita Anggota Komisi VII DPR Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Anggota Komisi VII DPR RI Herman Herry meraih penghargaan sebagai 'Legislator Lifetime Achievement' dalam ajang Koordinatoriat Wartawan Parl...

08:49
VIDEO: Tok! MK Tolak Seluruh Gugatan Sengketa Pilpres dari Paslon Amin Maupun Ganjar-Mahfud
100 Quotes Filsuf Ternama Dunia, Penuh Pesan Bijak
Telah dibaca 0 kali
Maju Lagi di Pilkada Jember 2024, Bupati Hendy Siswanto Daftar Bakal Cabup ke PDIP
Telah dibaca 0 kali
Pendapatan Turun, Laba ESSA Industries Indonesia Malah Naik 227,96% di Kuartal I-2024
Telah dibaca 0 kali
Retno Marsudi: Jangan Menikmati Jabatan, Nanti Bisa Terlena
Telah dibaca 0 kali
Mengenal Batagor Riri, Cemilan Legendaris yang Populer di Bandung
Telah dibaca 0 kali
8 Cara Terlihat Lebih Menarik di Mata Gebetan, Salah Satunya dengan Bangun Image Baik di Media Sosial
Telah dibaca 0 kali
Menanti Sikap PDIP di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Oposisi atau Bergabung
Telah dibaca 7 kali
6 Potret Kedekatan Bilqis Anak Ayu Ting Ting dan Adik Sepupunya, Kakak Siaga
Telah dibaca 7 kali
VIDEO: Dituduh "Cepu", Pria di Palembang Dikeroyok Warga
Telah dibaca 0 kali
Selain Amankan Scudetto ke-20, Inter Milan Juga Goreskan Rekor Ini usai Bungkam AC Milan
Telah dibaca 7 kali
Gaya Santuy Cak Imin Bercermin Saat Hakim MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024 Jadi Sorotan
Telah dibaca 7 kali
19 UMKM Ekspor Perdana ke Kanada, Ada 3.300 Produk Handicraft dan Kriya
Telah dibaca 7 kali
Ragam Hoaks Foto Sampul Majalah Terkemuka, Simak Daftarnya
Telah dibaca 7 kali
Soegi Bornean Ditinggal Bagas Prasetyo dan Fanny Soegiarto, Umumkan Formasi Baru dengan Dua Personel Anyar
Telah dibaca 7 kali

Advertisement

Advertisement

Anggota Komisi VII DPR RI Herman Herry meraih penghargaan sebagai 'Legislator Lifetime Achievement' dalam ajang Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) Award 2023. (Istimewa)

Anggota Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal keluar dari gedung KPK usai pemeriksaan, Jakarta, Rabu (19/6/2019). M Hekal diperiksa sebagai saksi kasus suap kerja sama di bidang pelayaran PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) dengan PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Anggota Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal (belakang) bersiap keluar dari gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/6/2019). M Hekal diperiksa sebagai saksi kasus suap kerja sama di bidang pelayaran PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) dengan PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Anggota Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal menjawan pertanyaan usai pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/6/2019). M Hekal diperiksa sebagai saksi dugaan suap kerja sama pelayaran PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) dengan PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan dan dua penyidik menunjukkan barang bukti Operasi Tangkap Tangan (OTT) uang Rp 500 juta di Gedung KPK Jakarta, Sabtu (14/7). KPK menetapkan dua tersangka di rumah dinas Menteri Sosial. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dua penyidik KPK menunjukkan barang bukti OTT uang Rp 500 juta di Gedung KPK Jakarta, Sabtu (14/7). KPK menetapkan dua tersangka OTT anggota Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih dan Johannes Budisutrisno Kotjo. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dua penyidik KPK menunjukkan barang bukti OTT uang Rp 500 juta di Gedung KPK Jakarta, Sabtu (14/7). Dua tersangka Eni Maulani Saragih sebagai penerima hadiah dan Johannes Budisutrisno Kotjo sebagai pemberi hadiah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Anggota Komisi VIII DPR Jalaludin Rahmat meminta penjelasan Kapolda Sulteng terkait situasi keamanan di Poso dan ancaman terorisme.

Anggota Komisi VII DPR, Mulyadi menunjukkan luka di wajahnya usai melaporkan kasus pemukulan dirinya oleh rekannya Mustofa Assegaf kepada Ketua DPR Setya Novanto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/4/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Anggota Komisi VII DPR, Mulyadi usai melaporkan kasus pemukulan dirinya oleh Mustofa Assegaf kepada Ketua DPR Setya Novanto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/4/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Anggota Komisi VII DPR, Mulyadi mengklaim dipukul Mustofa karena memperingati soal waktu bertanya saat raker dengan Menteri ESDM, Jakarta, Kamis (9/4/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)