Sukses

Militer Amerika Pimpin Misi Tanggap Bencana Multilateral di Bengkulu

Misi kemanusiaan ini melibatkan kapal rumah sakit terbesar USNS Mercy, bekerjasama dengan tenaga medis profesional Indonesia yang berpartisipasi dalam proyek sipil,

Liputan6.com, Bengkulu - Latihan bersama Tanggap Bencana oleh pasukan gabungan 9 negara yang tergabung dalam Pasific Pertnershif 2018 dipimpin militer Amerika Serikat resmi dilaksanakan di Bengkulu. Upacara pembukaan atau Opening Ceremony dilaksanakan di halaman kantor Gubernur Bengkulu dengan inspektur upacara Kepala Staf Umum TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Didit Herdiawan.

Latihan ini akan berlangsung hingga 12 April mendatang dengan menggelar simulasi tanggap bencana, seminar kebencanaan dan beragam aksi sosial yang melibatkan 800 tentara gabungan militer Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Perancis, Peru dan Jepang. Bantuan rehab sekolah, pengobatan gratis dan pemberian bantuan kursi roda juga dilaksanakan di beberapa Puskesmas.

Komandan Misi Pasific Partnershif 2018 Kolonel Laut David Bretz mengatakan, Misi kemanusiaan ini melibatkan kapal rumah sakit terbesar USNS Mercy dengan kode lambung T-AH 19 tiba di Bengkulu pada tanggal 29 Maret 2018 lalu. Para peserta juga akan bekerjasama dengan tenaga medis profesional Indonesia yang berpartisipasi dalam proyek sipil, latihan bantuan kemanusiaan dan kegiatan lain yang melibatkan masyarakat secara aktif.

"Kami senang bisa bekerjasama dengan para sahabat kami di sisi," ujar David di Bengkulu Senin 2 April 2018.

Pacific Partnershif adalah misi tanggap bencana multilateral tahunan terbesar di kawasan Indo Pasific. Ini merupakan misi ke 13 yang dipimpin komandan Skuadron Destroyer 31 dan para staf yang berada di kapal rumah sakit USNS Mercy T-AH 19 dan kapal pengangkut cepat USNS Fall River T-EPF 4.

Pejabat Eksekutif Pasific Partnershif, komandan gugus 73 Laksamana Pertama Don Gabrielson mengatakan, tantangan bencana alam dan buat yang dihadapi saat ini tidak lagi mengenal batas wilayah dan kekuasaan. Misi militer Amerika yang dinamis ini mempertemukan banyak negara dan para pakar untuk bersama sama mencari solusi masalah yang kompleks. Juga meningkatkan kesiapsiagaan untuk darurat bencana yang tujuannya mengurangi dampakK.

"Misi ini mempererat ikatan integral dengan para sekutu dan mitra di kawasan Indo Pasific," tegas Don Gabrileson.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mempererat Hubungan Militer Internasional

Latihan gabungan dan misi kemanusiaan Pasific Partnershif 2018 memiliki nilai strategis pagi TNI Angkatan Laut. Selain untuk menimba ilmu dan menambah jaringan pertemanan, misi ini juga bertujuan mempererat hubungan militer Indonesia dengan militer di kawasan Indo Pasific.

Kepala Staf Umum TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Didit Herdiawan mengatakan, latihan bersama ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang sama tahun 2016 lalu. Saat itu Provinsi Sumatra Barat menjadi tuan rumah. Bagi TNI sendiri selain mempererat hubungan militer Internasional, juga untuk menguji stadar komando penanganan bencana.

"Sangat strategis," tegas Didit Herdiawan.

Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga menilai kegiatan ini sebagai kesempatan baik untuk melakukan promosi wisata secara Internasional. Melalui para duta militer yang tergabung dalam misi kemanusiaan ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu menitipkan pesan pariwisata.

"Kita berterima kasih dengan Markas Besar TNI dan Kedubes Amerika Serikat dan memanfaatkan momentum ini untuk promosi pariwisata internasional," ujat Rohidin.

 

3 dari 3 halaman

Dubes Amerika Terkesan Keramahan Bengkulu

Duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr yang menyempatkan diri datang ke Bengkulu menyaksikan kegiatan Pasific Partnershif 2018 ternyata memiliki kesan tersendiri. Joseph yang ikut bergembira menari Melayu Bengkulu setelah upacara pembukaan ini mengaku sangat terkesan dengan keramahan warga Bengkulu.

Joseph yang pernah bertugas sebagai penasihat kebijakan luar negeri untuk memimpin kepala staf gabungan di Pentagon tahun 2012 itu melihat kepolosan dan keramahan yang ditunjukkan warga Bengkulu adalah tulus dan tidak dibuat buat. Warga Bengkulu juga menyambut baik kedatangan rombongan misi kemanusiaan dengan tangan terbuka.

"Saya baru pertama datang ke sini,terima kasih pak Gubernur dan walikota, rakyat anda sangat ramah menerima kami," ujar Joseph Donovan.

Dia juga mengaku sangat senang dengan sajian kesenian tradisional dan makanan yang enak dan lezat saat jamuan santap siang bersama. Terutama buah buahan yang masih segar dan alami serta minuman kopi yang sangat segar.

"Semuanya enak dan lezat, terutama pisangnya," lanjut Donovan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.