Sukses

Subsidi BBM Bisa Bertambah Rp 6 Triliun

Kemenkeu memperkirakan subsidi bahan bakar minyak bisa bertambah hingga Rp 6 triliun jika pengaturan BBM bersubsidi tidak diberlakukan dan harga minyak dunia semakin melambung.

Liputan6.com, Jakarta: Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan memperkirakan subsidi bahan bakar minyak bisa bertambah Rp 4 triliun hingga Rp 6 triliun jika pengaturan BBM bersubsidi tidak diberlakukan dan harga minyak dunia semakin melambung. "Asumsi tersebut juga telah mempertimbangkan apabila harga minyak Indonesia (ICP) ditetapkan rata-rata sebesar US$ 90 per barel," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Selasa (22/3).

Menurut dia, jika lebih dari US$ 80 per barel berarti subsidi akan lebih dari besar yang sudah ditetapkan dalam APBN. Jika harga mencapai US$ 90 per barel maka subsidi akan bertambah sekitar Rp 4 triliun sampai Rp 6 triliun. Ia juga menjelaskan potensi kehilangan penghematan sebesar Rp 3,8 triliun apabila pengaturan BBM bersubsidi tidak jadi diberlakukan.

"Kalau pembatasan tidak dilakukan sama sekali tahun ini, ada potensi kehilangan penghematan Rp 3,8 triliun itu pakai harga US$ 80 per barel," ujarnya. Bambang menjelaskan sebagai langkah antisipasi adanya potensi kenaikan anggaran subsidi, pemerintah akan terlebih dulu mengandalkan sumber daya yang ada seperti memanfaatkan cadangan resiko fiskal dan penghematan anggaran.(ADO/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.