Sukses

Selama Ramadan, Komunitas Antar Agama di AS Ini Semakin Kompak

Selama bulan Ramadan, komunitas Muslim di Greater Lafayette, Negara Bagian Indiana, Amerika Serikat mengaku semakin kompak.

Liputan6.com, Indiana - Selama bulan Ramadan, komunitas Muslim di Greater Lafayette, Negara Bagian Indiana, Amerika Serikat mengaku semakin kompak antara sesama anggota juga pada komunitas dari agama yang berbeda.

Bagi umat Islam di Greater Lafayette, fokus utama Ramadan bukan hanya berpuasa, tetapi juga meliputi menjalin hubungan yang harmonis pada seluruh komunitas di masyarakat, baik lokal maupun global.

Enosh Kazem misalnya. Mahasiswa di Purdue University dan bagian dari anggota komunitas Islam di Greater Lafayette mengaku bahwa Ramadan justru dimanfaatkan untuk pembangunan komunitas.

"Setiap Sabtu malam, masjid di sini selalu ramai (untuk melaksanakan berbuka puasa). Bahkan hingga 300 orang yang berasal dari berbagai kalangan datang ke masjid tersebut," jelas Kazem seperti yang dikutip oleh Journal & Courier, Selasa (6/6/2017).

Adil Ghafoor, yang tumbuh di Greater Lafayette menjelaskan bahwa sikap orang-orang berubah selama bulan Ramadan dan masjid menjadi pusat kegiatan yang menyenangkan dan ceria.

"Semua orang menyenangkan, tersenyum, dan bahkan lebih ramah. Melihat semua orang berkumpul pada bulan ini dan fokus pada hal-hal yang penting, ini meningkatkan persaudaraan dan persaudaraan kita, "kata Ghafoor.

Komunitas Islam di Greater Lafayette juga memanfaatkan Ramadan sebagai kesempatan untuk dapat menjalin kedekatan dengan orang-orang yang berbeda kepercayaan dan kurang beruntung dari segi finansial.

"Selama berpuasa, kami memahami rasanya beraktivitas tanpa makan dan minum, sehingga kami menaruh simpati kepada mereka yang kurang beruntung," tambah Kazem.

Berbeda dengan Tuscany Bernier yang masuk Islam saat berumur 18 tahun. Pengalaman pertamanya melaksanakan Ramadan di Greater Lafayette tak seperti Kazem dan Ghafoor yang sedari kecil sudah memeluk Islam.

Bernier sempat merasakan Ramadan seorang diri, sebelum mengenal komunitas Islam di Greater Lafayette.

"Ramadan pertama saya sangat mengerikan. Saya benar-benar belum bertemu dengan seorang muslim lain, sehingga saya tidak mengetahui sejumlah tips dan saran seputar berpuasa yang efisien," jelas Bernier.

Triknya seperti minum segelas susu sebelum dan sesudah makan Sahur agar tetap kenyang sepanjang hari, serta melaksanakan tidur di siang hari. Sekarang, Bernier merayakan Ramadan bersama keluarga dan komunitasnya yang tercinta.

Bagi Kazem dan muslim di Greater Lafayette, Ramadan adalah momen untuk membangun dan mempererat komunitas, disamping sebagai kesempatan untuk introsepksi diri serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini