Sukses

Gerindra Ogah Calonkan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2018

Partai Gerindra kapok mencalonkan tokoh dari luar partai. Sebab, mereka merasa dikhianati oleh Ridwan Kamil.

Liputan6.com, Bandung - Partai Gerindra menyingkirkan nama Ridwan Kamil dalam daftar calon gubernur di Pilkada Jawa Barat. Menurut Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi, partainya lebih memilih kader sendiri yang potensial sesuai instruksi Ketua Umum Prabowo Subianto.

Partai Gerindra akan menggelar rapat pimpinan daerah (Rapimda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat di Kota Bogor 1-2 Mei 2017. Salah satu agenda adalah memilih kandidat calon gubernur pada Pilkada Jawa Barat 2018.

"DPD melakukan kajian dan Pak Prabowo lebih senang jika kader yang ditampilkan," ujar Mulyadi di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/4/2017).

Partai Gerindra kapok mencalonkan tokoh dari luar partai. Sebab, mereka merasa dikhianati oleh Ridwan Kamil.

"Ada pengalaman buruk mengangkat individu pimpinan daerah nonkader tertentu, tapi dalam perjalanannya dikhianati dan tidak sesuai dengan visi dan misi partai," kata dia.

Mulyadi melanjutkan, "Sudah sangat tipis (peluang Ridwan Kamil) ke Gerindra untuk diusung jadi Gubernur Jabar karena berbagai hal."

Mulyadi mengatakan, partainya kecewa pada Ridwan Kamil lantaran menerima pinangan Partai Nasdem untuk dijadikan calon Gubernur Jawa Barat. Namun, dengan syarat mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019.

Padahal, jauh-jauh hari Partai Gerindra sudah bertemu dengan pria yang karib disapa Kang Emil. Bahkan, Ridwan Kamil sudah dijanjikan akan diprioritaskan menjadi kandidat calon Gubernur Jabar dari Partai Gerindra.

"Saya datangi lima kontestan dengan elektabilitas pertama Ridwan Kamil, mengingatkan akan diusung Gerindra . Konon dia sudah berjanji dulu akan jadi kader. Kalau syarat itu jadi, saya yakin Jabar sudah selesai (pencalonan gubernur). Tapi di perjalanan Beliau tidak tegas, bahkan deklarasi dengan Nasdem," ujar dia.

"Kita kan misinya mendukung Pak Prabowo sebagai presiden dan Nasdem mengusung Jokowi. Itu sudah jadi kata kunci bahwa dia berseberangan dengan visi dan misi kita. Jadi kita sudah selesai," ucap Mulyadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.