Sukses

Cerita Nur Asia Mendampingi Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI

Mpok Nur tetap setia mendukung Sandiaga meski terpaan kabar bohong dan fitnah selama masa Pilkada DKI 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah ungkapan mengatakan, ada sosok perempuan hebat di balik kesuksesan seorang laki-laki. Hal ini berlaku pula dalam kehidupan Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sosok istri yang setia mendampingi Sandiaga dalam setiap langkahnya meraih kesuksesan, hingga akhirnya berhasil menduduki kursi DKI 2.

Nur Asia Uno, istri dari Sandiaga Uno, mengaku telah menemani perjalanan hidup Sandiaga Uno selama 33 tahun. Sandiaga dan perempuan yang akrab disapa Mpok Nur ini menikah 21 tahun lalu, tetapi keduanya telah dekat sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Mpok Nur dikenal publik saat sang suami memutuskan terjun dalam kancah politik di ajang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2017 2017-2022. Dia tampak selalu hadir mendampingi Sandiaga dalam kampanye dan debat Pilkada DKI 2017.

Mpok Nur mengungkapkan banyak suka-duka selama mendampingi sang suami selama proses Pilkada 2017. Dia mengaku bisa mengetahui kondisi Jakarta lebih banyak dan bisa lebih dekat dengan warga Jakarta serta mengetahui permasalahan yang dialami mereka.

"Suka dukanya macem-macem ya, karena kan tadinya enggak tahu Jakarta seperti apa sebenarnya. Jadi kita dibukakan matanya. Saya seneng berkenalan dengan warga Jakarta. Jadi kita lebih mengenal dekat mereka supaya kan kalau kita mau benahi juga harus tahu, enggak bisa kita cuma katanya-katanya," ujar Mpok Nur saat dihubungi Liputan6.com, akhir pekan ini.

Selama 21 tahun hidup bersama Sandiaga Uno, pasang surut kehidupan sudah dirasakan Nur Asia dan Sandiaga. Hingga saat ini, Mpok Nur masih setia dan mendukung segala pilihan suami.

"Cukup dengan doa ya, tapi memang kadang doa aja juga enggak cukup. Jadi memang saya turun tangan. Bapak tugasnya misalnya dia harus ke tempat mana, jadi saya juga sesuai dengan kebutuhan saya juga, misalnya ke majelis taklim ibu-ibu, ibu-ibu PKK, ibu-ibu rumah tangga yang kita harus kasih pelatihan. Jadi saling berbagi tugas saja," ungkap perempuan berdarah Betawi ini.

Maraknya pemberitaan hoax atau kabar bohong dan fitnah yang menyerang Sandiaga pada masa Pilkada DKI 2017 tidak menyurutkan semangat Mpok Nur mendukung sang suami. Meski kabar tersebut cukup menganggu ketenangan keluarga, tetapi dirinya tidak terhasut dengan kabar tersebut.

"Kita enggak bisa memaksakan semua orang suka sama kita. Saya selalu menerapkan ke mereka (anak-anak), kita enggak perlu mengharapkan orang itu harus baik aja sama kita," kata perempuan berhijab ini.

Sandiaga Uno dan istri, Nur Asia (Herman Zakharia/Liputan6.com)

"Dalam arti, kita baik aja disalahin gitu kan? Apalagi kita salah. Buat saya pedomannya, kita tetap baik sama semua orang tapi saat orang lain enggak seneng sama kita, kamu (anak-anak) enggak harus pikirin karena kita enggak perlu di hidup ini memikirkan omongan orang. Seperti pepatah ya biarkan anjing menggonggong, kafilah berlalu," lanjut perempuan kelahiran Jakarta, 28 November 1969.

Sebagai ibu, Mpok Nur mengatakan, dirinya juga harus mampu memberikan pengertian kepada anak-anak mengenai kondisi yang tengah dilalui keluarga dalam masa Pilkada DKI 2017. Dia memberikan ketenangan kepada anak-anak mengenai kabar bohong dan fitnah yang menerpa ayahnya.

"Pasti mereka (anak-anak) juga merasa terganggu ya, 'kenapa sih orang-orang kok jahat?'. Mereka kan tahu Bapaknya tuh, maksudnya kita mengetahui lah namanya sehari-hari ya Bapaknya gimana dan deket banget kan sama anak-anak," ujar lulusan Tulsa Community College, Jurusan Management.

"Mereka (orang-orang yang menyebarkan hoax) tuh tidak bisa mengakui kalau memang orang yang sukses dan berhasil bukannya didukung kok malah dijatuhkan. Namanya ini juga kehidupan di politik ya," tambah dia.

Selama mendampingi sang suami tentu banyak pengalaman yang dirasakan Mpok Nur. Hingga kini Pilkada telah usai tetapi Mpok Nur masih aktif mengisi hari-harinya terutama yang berhubungan langsung dengan pemberdayaan anak-anak dan perempuan di Jakarta.

"Saya juga sudah mulai menyusun untuk membantu Bapak ya, terutama pasti untuk pemberdayaan perempuan. Jadi perempuan itu harus ada pelatihan dan serba bisa ya. Apalagi sekarang banyak sekali program OK OCE, perempuan bisa membuat usaha di rumah," tutup Mpok Nur.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.