Sukses

Timses Harap Umat Muslim Terima Maaf Ahok

Ongen menilai masyarakat yang berunjuk rasa memprotes Ahok di Balai Kota sebagai warga yang hanya mengedepankan emosi.

Liputan6.com, Jakarta Ribuan demonstran dari berbagai elemen masyarakat maupun ormas hari ini menggelar unjuk rasa ke Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menuntut agar Gubernur Basuki Tjahaja  Purnama atau Ahok bertanggung jawab atas pernyataannya yang menyinggung umat.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Mohammad Ongen Sangaji berharap masyarakat memaafkan Ahok dan tidak memperpanjang persoalan tersebut.

"Saya rasa dengan ucapan kalimat maaf kepada masyarakat Islam Nusantara Jakarta itu sudah menunjukkan bahwa Islam ini agama rahmatan lil alamin. Islam ini mudah memaafkan orang lain. Orang yang memaafkan orang lain itu sangat mulia di mata Allah," ucap Ongen di Rumah Pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016).

Ongen menilai masyarakat yang hari ini berunjuk rasa di Balai Kota sebagai warga yang hanya mengedepankan emosi. Padahal para petinggi di ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU), telah memaafkan Ahok.

MUI bahkan telah meminta masyarakat untuk memaafkan Ahok dan menyerahkan persoalan itu ke ranah hukum.

"Saya kira, itu mereka yang punya emosi yang tinggi, diberikan kemurahan hati. Tokoh-tokoh Islam sudah memberikan maaf kepada Ahok. Ini bisa diikuti oleh umat muslim di Indonesia dan sebagai suatu solusi," tutur Ongen.

Menanggapi aksi demo tersebut, Ahok mempersilakan massa berunjuk rasa. "Ya demo kan hak semua orang kan," ujar pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu di Balai Kota Jakarta, Jumat.

Menurut Ahok, ia sudah meminta maaf kepada umat Islam terkait pernyataannya tentang Alquran yang menuai kontroversi.

"Sudah minta maaf. Ini kan (mereka) enggak terima minta maaf saya, masih demo kan. Sudah jelas kok, bisa nonton videonya. Tidak ada maksud sama sekali menghina Alquran atau menghina Islam," ucap Ahok.

Ahok mengatakan, aksi demonstrasi ini hanya bertujuan untuk menyeretnya ke penjara. Sebab rival politiknya sudah berupaya memasukkan Ahok ke penjara melalui kasus Sumber Waras dan reklamasi, tapi selalu gagal.

"Entar kita liat saja situasinya. Mau ketemu apa? Intinya mereka kan cuma mau nyeret aku ke penjara kan. Ini kan sebagian orang dari gerakan yang mau nyeret saya mulai dari kasus Sumber Waras, reklamasi, yang bikin anarkis di KPK. Kan tujuannya cuma itu, bagaimana Ahok masuk penjara, enggak ikut pilkada," ujar Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini