Sukses

Maruarar Sirait: Kepemimpinan Jokowi Tak Sempurna, tapi...

Ara menilai, sosok Jokowi sebagai seorang pemimpin yang mampu mengetahui mana yang baik dan tidak untuk negara.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) PDIP Maruarar Sirait mengakui, selama tiga tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ada hal yang tidak sempurna. Menurut pria yang karib disapa Ara ini, pandangan tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Jokowi.

"Seperti Pak Jokowi bilang tadi malam di acara Kadin, tidak ada yang sempurna dengan kepemimpinannya, tapi yang baik dilanjutkan, yang kurang baik diperbaiki," ujar Ara kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Ia menilai, sosok Jokowi sebagai seorang pemimpin yang mampu mengetahui mana yang baik dan tidak untuk negara. Ara menyebut, keadaan ekonomi cukup maju pada kepemimpinan Jokowi ini.

"Seperti yang kita lihat, ekonomi maju. Bagaimana caranya industri kecil, UKM bisa maju dan mendapatkan porsinya di pembangunan. Bagaimana dengan pajak, setelah tax amnesty, nanti ada PPH badan usaha yang bagaimana kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," kata dia.

Tak hanya itu, lanjut Ara, Jokowi juga berusaha bagaimana supaya politik tidak gaduh. Jokowi, menurut Ara, adalah sosok pemimpin yang sangat demokratis.

"Pak Jokowi sangat demokratis. Bayangkan, ia membolehkan orang melakukan aksi di depan Istana. Tapi kita berusaha bagaimana menjaga stabilitas yang memang diperlukan dalam bidang ekonomi," ucap dia.

"Lalu bagaimana sinergi KPK, Polri, dan Jaksa bisa terjaga. Sejak kepemimpinan Jokowi, demo-demo sangat terlihat berkurang," imbuh dia.

Semua ini, dinilai Ara, bisa menyebabkan elektabilitasnya sangat tinggi jika maju lagi dalam Pemilihan Presiden. "Seperti kita ketahui, saat ini, elektabiitas Jokowi sangat tinggi," jelas Ara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Elektabilitas Jokowi

Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan, elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi mencapai 38,9 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto berada pada angka 12 persen.

"Dalam jawaban spontan, dukungan untuk Jokowi pada September 2017 ini sebesar 38,9%, dan Prabowo 12%," ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, Kamis (5/10/2017).

Survei ini dilakukan pada 3-10 September 2017. Populasi survei ini adalah WNI yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu, dipilih secara multistage random sampling sebanyak 1.220 responden.

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1057 atau 87%. Sebanyak 1.057 responden ini yang dianalisis. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi simple random sampling.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

https://www.vidio.com/watch/846974-saat-presiden-jokowi-membaca-puisi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini