Sukses

Bandit Sadis Jakarta di Siang Bolong

Sesaat setelah peristiwa nahas tersebut, Jasad Davidson yang terkapar di jalan langsung menjadi viral di media sosial, lengkap dengan video.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi perampokan di siang hari bolong terjadi di sekitar SPBU 34-11712 Jalan Daan Mogot, KM 12, Cengkareng, Jakarta Barat. Korbannya bernama Davidson Tantono (30), dia tewas di tempat setelah ditembak kawanan perampok jalanan tersebut.

Sesaat setelah peristiwa nahas tersebut, Jasad Davidson yang terkapar di jalan langsung menjadi viral di media sosial, lengkap dengan video korban. Dalam video tersebut, Davidson, yang mengenakan kaos biru terbujur bersimbah darah dan dikerubungi warga. Sejumlah warga juga terlihat menutupi jasad Davidson dengan kardus dan kertas koran.

Tak lama setelah video tersebut beredar, polisi pun langsung menuju ke lokasi tempat jasad  Davidson terbujur. Oleh TKP pun langsung dilakukan oleh polisi.

Kapolsek Cengkareng Kompol Eka Baasith mengatakan Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat siang di sekitar SPBU Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat sekitar pukul 13.30 WIB.

Polisi yang menerima laporan langsung melakukan olah TKP. Berdasarkan keterangan saksi, korban ditembak oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor.

"Lukanya luka tembakan ya. Diduga sementara perampokan ya, karena berdasarkan keterangan saksi, korban habis mengambil uang," terang dia.

Dari hasil oleh TKP (Tempat Kejadian Perkara), polisi langsung mengambil kesimpulan bahwa peristiwa nahas tersebut merupakan perampokan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan aksi perampokan di siang bolong itu bermula saat korban yang mengendarai mobil bernopol B 1136 GHY, baru saja mengambil uang dari bank di salah satu bank swasta di bilangan Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tak jauh berkendara, Davidson lalu menepikan kendaraanya ke pom bensin mengisi angin ban.

"Korban kemudian ke SPBU bermaksud isi angin, bukan isi bensin," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/6/2017).

Di saat yang sama, pelaku yang menggunakan sepeda motor langsung mengambil tas berisi uang sekitar Rp 300 juta dari mobil korban. Korban sempat melawan.

"Tasnya berisi uang Rp 300 jutaan untuk karyawannya. Sempat ada tarik-tarikan tas. Kemudian korban ditembak hingga tewas," jelas dia.

Bos Koperasi

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andi Adnan mengatakan uang sejumlah Rp 300 juta yang dibawa oleh Davidson diperuntukan bagi karyawannya. Dia sendiri merupakan pimpinan sebuah koperasi.

"Informasi dari saksi, uang itu buat dikasih ke nasabah koperasi. Itu kata karyawannya," tutur Andi.

Saat ini, kata Andi, polisi sedang mendalami seberapa sering korban mengambil uang dalam jumlah besar seorang diri. "Masih diselidiki, tapi yang jelas dia pemimpin koperasi," ujar dia.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa lima saksi meliputi karyawan SPBU, tukang tambal ban, dan warga sekitar. Sementara jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi.

"Korban (perampokan) mengalami luka tembak di bagian pelipis kepala kanan," ucap Andi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelaku Empat Orang

Dalam olah TKP, aksi kejahatan jalanan yang menewaskan Davidson diduga kuat menggunakan modus ban kempis.

Dalam aksinya, pelaku kejahatan yang menggunakan modus ini biasa mengincar korbannya dengan menggunakan perangkap paku yang ditebar di jalan untuk menjebak korbannya. "Kemungkinan korban sudah dibuntuti. Lalu (mobil) korban digembosi bannya," ujar Andi.

Menurut Andi, korban diduga dibuntuti sejak mengambil uang sebesar sekitar Rp 350 juta di sebuah bank swasta di bilangan Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Hingga akhirnya pelaku berhasil mengeksekusi korban saat hendak menambal ban di SPBU tersebut.

"Korban sempat mempertahankan tasnya dan terjadi tarik-menarik dengan pelaku hingga akhirnya ditembak," tutur dia.

Berdasarkan keterangan saksi, pelaku diketahui berjumlah empat orang. Keempatnya menjalankan aksinya dengan mengendarai dua motor. "Pelaku empat orang, dua motor berboncengan," ujar Andi.

Polisi telah mengamankan rekaman CCTV di SPBU tersebut untuk mengidentifikasi pelaku. Namun aksi keempat bandit jalanan itu tak tertangkap kamera pengintai tersebut. 

"(CCTV) sudah dicek, cuman nggak ada, nggak kelihatan, nggak kelihatan di TKP itu," tutur dia.

Meski begitu, polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan keterangan saksi-saksi. Setidaknya sudah ada lima orang saksi yang diperiksa terkait kasus ini.

"Pelaku menggunakan dua motor matic, pelaku berkulit hitam, menggunakan kemeja warna putih, celana jeans," beber dia.

Dari olah TKP, juga didapatkan keterangan Korban ditembak pelaku dari jarak dekat. "Korban ditembak dari jarak dekat, kita-kita satu meteran," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.