Sukses

Jangan Khawatir, Penderita Maag Juga Bisa Minum Kopi

Kopi sering dituding menjadi penyebab naiknya asam lambung dan maag kambuh. Benarkan demikian? Apa benar orang yang memiliki maag tidak boleh minum kopi sama sekali?

Liputan6.com, Jakarta Kopi sudah dikenal banyak orang. Dikalangan muda, remaja dan tua banyak yang menjadi penikmat kopi. Bahkan, kopi dianggap sebagai sumber inspirasi. Muncul juga istilah 'tak bisa kerja tanpa ngopi'. Istilah itu memang tidak berlebihan. Sebab banyak penelitian menyebut bahwa kandungan kafein dalam kopi sanggup mengusir rasa lelah dan meningkatkan konsentrasi.

Kafein akan diserap darah dan sampai ke otak, tempat kafein akan memblokir adenosine sehingga neurotransmitters, seperti norepinephrine dan dopamine bertambah. Alhasil, otak bisa bekerja maksimal. Kopi juga mendukung fungsi kognitif otak sehingga ingatan lebih kuat, mempertajam emosi, meningkatkan kewaspadaan, serta fungsi kognitif otak.

Sayangnya, kopi sering dituding menjadi penyebab naiknya asam lambung dan maag kambuh. Benarkan demikian? Apa benar orang yang memiliki maag tidak boleh minum kopi sama sekali?

Kopi, bahkan kopi dekafein (yang kandungan kafeinnya rendah) sekalipun, telah terbukti merangsang produksi asam. Oleh karena itu, minum kopi terlebih saat perut kosong akan meningkatkan keasaman perut, yang kemudian akan menyebabkan mulas dan gangguan pencernaan sepanjang hari.

Ini karena asam dari lambung bisa naik sampai ke kerongkongan. Akibatnya, dada atau tenggorokan Anda bisa terasa panas dan terbakar. Kondisi ini dinamakan heartburn.

Meski begitu, bukan berarti penderita maag tidak bisa minum kopi. Memilih kopi yang benar adalah salah satu kuncinya. Berikut adalah beberapa rekomendasinya,

1. Pilih kopi Arabica

Sudah umum jika kopi Arabica memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dibandingkan kopi Robusta. Kadar acidity pada varietas Arabica juga berada setengahnya di bawah Robusta. Perlu diingat bahwa kadar tidak sama dengan rasa. Karena kandungan kafein dan acidity­nya yang lebih rendah ini, maka Arabica masih aman dikonsumsi oleh para penderita maag.

Selain itu, kandungan kafein juga bisa berbeda-beda menurut jenis kopi yang dipanggang atau disangrai. Semakin lama kopi dipanggang, semakin hitam warnanya, maka semakin tinggi kafeinnya. Salah satu kopi rendah kafein adalah jenis kopi hijau.

2. Seduh manual

Kopi-kopi yang diseduh manual, atau istilah kerennya manual brew, umumnya memakai filter untuk ‘menyaring’ kopi. Filter ini menjadi semacam penyeleksi karakter-karakter baik dari kopi yang bukan hanya membuat karakter aslinya keluar, tapi juga menjadikannya lebih ringan karena proses ekstraksi yang rata-rata hanya sekitar 2-3 menit. Metode seduh manual ini lebih pas dikonsumsi dibandingkan dengan metode tubruk yang biasanya melibatkan proses perendaman cukup lama. Proses ekstraksi lama akan membuat karakter kopi keluar secara berlebihan sehingga tidak baik, bukan hanya untuk penderita maag.

3. Pastikan kopi yang akan diminum adalah yang segar

Ini jugalah sebabnya mengapa rata-rata ahli kopi menyarankan untuk membeli kopi yang diolah dari biji kopi asli. Kopi segar memastikan tidak ada campuran lain yang tersisip ke dalam bubuk kopi. Dengan kata lain, kopi yang akan kita seduh dan nikmati adalah sebenar-benarnya kopi. Bukan minuman lain yang dicampurkan bubuk kopi.

Salah satu perusahaan di Indonesia yang mengolah kopi dari biji kopi asli adalah Tiara Farm. Perusahaan ini mengolah kopi di Desa Umah Besi, Kecamatan Timang gajah, Kabupaten Bener Meriah, Gayo – Aceh. Tiara Farm menanam kopi di lahan seluas 20 hektar (ha) pada posisi di atas 1.000 meter dari permukaan laut, lalu diproses secara modern dan higienis sehingga dapat dipastikan terbebas dari bakteri dan jamur.

Tiara Farm menawarkan kopi Arabica Gayo dalam bentuk kopi hijau atau green coffee. Ada dua varian anyar yang diluncurkan oleh Tiara Farm dan disebut dengan GoGoMix Gold. Kedua varian itu yakni Kopi Hijau Kurma, merupakan kopi hijau Arabica Gayo Aceh yang dipadukan dengan kurma Arab asli dalam bentuk bubuk serta gula kelapa organik. Dengan rasa segar herbal, manis sedang khas kurma dan gurihnya gula kelapa, varian ini bisa diperoleh dengan harga Rp 48.000.

Varian lain yakni Kopi Hijau Capuccino Jahe yang dipadukan dengan jahe asli dan krimer premium serta gula kelapa organik.  Dengan kemasan 60 gram, kopi ini bisa didapatkan dengan harga Rp 45.000.  Produk juga telah tersertifikasi Halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan nomor registrasi 17120036141217. Kopi Tiara Farm dapat diperoleh di All Fresh, Century Healthcare, Family Mart, Natural Farm, AEON Supermarket, Foodhall, Apotik dan Toko Obat.  Nah, masih takut untuk minum kopi?

 

 

(Adv) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.