Sukses

Pelecehan Seksual Kerap Terjadi saat Tawaf Haji, Ini Kesaksiannya

Sabica Khan curhat pengalaman tak menyenangkan yang ia alami saat tawaf haji tahun lalu. Ia berharap tak ada lagi insiden pelecehan seksual.

Liputan6.com, Jakarta Miris itu ketika ada oknum jahil yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Momen ibadah pun tak menutup ruang gerak seseorang untuk melakukan pelecehan seksual. Ironisnya perbuatan mesum ini terjadi saat proses ibadah Haji di Mekah.

Kisah pelecehan seksual memilukan ini terjadi saat seorang perempuan bernama Sabica Khan tengah melaksanakan tawaf di depan kabah. Ia merasakan ada seorang pria yang berada persis di belakangnya meremas bokong dan menempelkan kemaluannya saat proses tawaf ketiga. Tawaf sendiri merupakan ritual wajib yang dilakukan jamaah haji untuk mengelilingi Kabah sebanyak 7 kali, usai salat Isya.

Awalnya, pengalaman tidak menyenangkan itu ditutupnya rapat-rapat. Selain karena takut bersinggungan dengan sentimen agama, Sabica juga enggak mau aibnya diketahui orang banyak. Namun, wanita asal Pakistan itu akhirnya berani menuangkan kegalauannya pada ibadah Haji tahun 2017 lalu lewat akun Facebook pribadinya, Sabica Khan, pada Jumat (2/2/2018).

Seperti dilansir dari StepFeed, Jumat (9/2/2018), Sabica telah mengelilingi sebanyak tiga kali. Di saat ia kembali berjalan untuk melanjutkan tawaf, dia merasa ada yang ganjil. 

"Saya baru menyelesaikan tawaf ketiga di sekitar Kabah. Setelah itu, saya merasakan ada yang aneh. Tangan seseorang memegang pinggang saya. Awalnya, saya pikir itu hanya ketidaksengajaan jamaah lain. Saya ingin mengabaikannya, dengan terus melanjutkan tawaf. Namun hal tersebut terjadi lagi dan semakin membuat saya tidak nyaman," curhat Sabica lewat tulisannya di akun Facebooknya.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelaku pelecehan seksual susah diidentifikasi

Ia pun bergerak terus ke tawaf keempat dan kelima. Namun, saat melakukan tawaf keenam, Sabica kembali merasakan tangan orang lain menyentuh tubuhnya. Kali ini, ia merasakan sentuhan di bagian area sensitifnya.

"Selama tawaf keenam, saya tiba-tiba merasakan gerakan agresif yang menusuk bokongku. Aku seketika terdiam, membeku, masih tak yakin apakah itu disengaja," tukasnya.

Meski risih, ia terus berjalan mengelilingi Kabah. Dari dalam lubuk hatinya, Sabica ingin menengok ke belakang untuk mencari tahu.

"Aku mencoba berbalik badan untuk melihat siapa yang melakukannya, tapi sayangnya tidak bisa," imbuhnya.

Sesampainya di pojok Yaman, Sabica semakin merasakan bahwa orang di belakangnya jelas ingin melecehkannya. 

"Saya memutuskan untuk berhenti. Meraih tangannya dan mengempaskannya dari bokong saya. Tapi saya tetap tak bisa berbalik badan untuk melihat pelakunya. Saya benar-benar ketakutan," ungkapnya.

Sabica merasa terjebak. Ia tak bisa berlari untuk melepaskan diri dari orang yang melecehkannya, karena terhalang ribuan jamaah lain. Ia juga enggak bisa menoleh ke belakang untuk melihat siapa pelakunya.

Begitu ia mendapat ruang agak lowong, dengan sigap ia balik badan secepatnya. Sayang, ia tak berhasil mengidentifikasi pelakunya.

"Saya merasa dilecehkan dan itu menyakitkan, karena terjadi di tempat suci. Saya tak bisa berkata-kata. Sejak saat itu saya diam tanpa kata, karena saya pikir percuma mengungkapkannya. Saya tahu itu pelecehan seksual. Namun tak ada yang menanggapinya serius, kecuali ibu saya," papar Sabica yang tinggal di Karachi, kota terbesar yang berada di Pakistan.

Usai tawaf, Sabica kembali ke hotel. Ia menceritakan pengalaman miris itu kepada ibunya. Hati Sabica hancur lebur, dan pikirannya galau tak menentu. Sejak insiden pahit itu, ibunya tidak pernah mengizinkan Sabica untuk ibadah haji sendirian.

"Sangat menyedihkan untuk mengatakan bahwa Anda tidak aman di tempat-tempat suci. Saya sudah dilecehkan. Bukan hanya sekali atau dua kali, tapi tiga kali. Seluruh pengalaman saya di kota suci dibayangi oleh kejadian mengerikan ini," lontarnya sedih.

 

3 dari 3 halaman

Bukan hanya Sabica Khan saja yang alami pelecehan seksual

Mendengar curhat pilu Sabica, beberapa wanita ikut menimpali di kolom komentar Facebooknya. Hampir semua komentar mensupport Sabica untuk tetap tegar. Bahkan, beberapa orang tak kuasa untuk menceritakan kejadian serupa yang selama ini mereka pendam. 

"Perempuan enggak aman di mana pun. Aku mempunyai pengalaman yang kurang lebih sama ketika tawaf saat ibadah haji tahun 2010," ceplos pemik akun Shireen Ajmal di kolom komentar postingan Sabica.

Hal yang sama juga diunggkapkan Zi Moneer. Ia mengatakan, ada seorang laki-laki yang berusaha menjamah tubuhnya di dekat Kabah.

"Seorang lainnya melecehkan saya memakai kata-kata. Masjidil Haram adalah tempat suci di Bumi, tapi dikotori oleh manusia berperilaku buruk," timpalnya dengan nada kesal.

Pelecehan seksual di depan Kabah, sepertinya telah terjadi dari masa ke masa. Mungkin karena tak ada wanita yang berani bersuara, kisah-kisah pelecehan seksual itu seakan masuk peti es. Fakta ini diungkap oleh pemilik akun Ambreen Haider.

"Saya juga pernah mengalaminya (pelecehan seksual). Waktu itu saya merasakan kejadian tersebut saat tawaf pertama di ibadah haji yahun 1990," ungkapnya, masih di kolom komentar Sabica.

Pemilik akun Fatyma Baluch mengacungi jempol atas keberanian Sabica membongkar kisah pelecehan tersebut. 

"Salah seorang temanku pernah menceritakan pengalaman serupa. Anda sangat berani mengungkap hal ini," puji Fatyma Baluch.

Sampai berita ini diturunkan, kisah pilu Sabica Khan yang ia unggah di Facebook telah ditanggapi oleh hampir 5000 orang dan dibagikan sebanyak 2605 kali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini