Sukses

Gara-Gara Kodok, Cacing Pita Bersarang di Payudara Perempuan Ini

Dalam sebuah laporan, ditemukan cacing pita besar di salah satu payudaranya akibat memakan daging kodok.

Liputan6.com, Jiaqing - Maksud hati ingin mengobati penyakit, malah derita yang didapat. Masalah inilah yang dialami oleh seorang wanita asal China yang ingin menyembuhkan penyakit rematiknya.

Salah satu cara untuk menyembuhkan penyakit itu adalah dengan pengobatan tradisonal yang terkadang tak dianjurkan oleh tim medis.

Dikutip dari laman South Morning China Post, Selasa (13/3/2018), untuk mengobati rematiknya, wanita China itu memilih untuk mengonsumsi lima ekor kodok secara hidup-hidup.

Namun, bukan rematik yang hilang, justru masalah baru muncul dalam tubuhnya. Dalam sebuah laporan, ditemukan cacing pita besar di salah satu payudaranya akibat memakan daging kodok itu.

Cerita menyeramkan ini terjadi di Jiaqing di Provinsi Zhejiang, China timur. Wanita yang tak disebutkan namanya ini mendapat saran dari teman dekat untuk melakukan pengobatan tradisional dengan mengonsumsi amfibi mentah.

Rupanya, resep ini malah menimbulkan gejala-gejala aneh seperti rasa sakit pada perut, payudara, hingga mata. Setelah beberapa lama tak melakukan pengobatan itu, tiba-tiba muncul sebuah benjolan di payudara bagian kanannya.

Sejak saat itulah, si wanita menemui dokter dan memeriksakan kondisinya. Setelah diperiksa, dokter di rumah sakit China menyebut bahwa ada cacing pita bersarang di payudaranya.

Tim medis pun menyarankan untuk melakukan operasi. Setelah dikeluarkan, cacing pita itu memiliki panjang sekitar 13 sentimeter.

Parasit ini ternyata berjenis Mansoni sparganum -- biasanya ditemukan di usus kucing dan anjing, jarang ditemukan pada manusia.

Setelah mendengar cerita si wanita, dokter menyimpulkan bahwa cacing pita kemungkinan besar tumbuh dari larva yang ada di dalam kodok -- yang pernah ia makan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cacing Pita dalam Dubur

Penemuan cacing pita dalam tubuh manusia sebelumnya juga pernah terjadi. Pada Januari 2018, seorang pria asal California yang setiap hari makan sushi, harus pergi ke rumah sakit gara-gara perutnya mulas dan bergejolak.

Saat tiba di instalasi gawat darurat, pria itu membawa plastik berisi cacing pita sepanjang 1,6 meter yang ia klaim bergoyang keluar dari tubuhnya lewat dubur.

Awalnya, dokter Kenny Banh di Rumah Sakit Fresno heran ketika seorang pria memintanya untuk diperiksa gara-gara cacing.

Namun, ketika si pria itu membuka plastik yang dibawanya, barulah dokter Banh sadar dia tidak main-main. Di dalam plastik itu, ada cacing pita raksasa. Parasit itu terlihat "bergelung" di tisu toilet.

"Kata pria itu, cacing tersebut masih menggeliat saat dimasukkan ke dalam tas, tapi sudah mati saat dibawa ke rumah sakit," kata Banh.

Pasien, yang identitasnya belum terungkap, mengatakan kepada dokter bahwa perutnya sempat terasa sangat sakit dan alami diare hingga berdarah. Saat dia melihat ke bawah, ia mengira sepotong ususnya tergantung di duburnya.

Ketika pria itu menariknya dan terus keluar, dia menyadari bahwa benda itu bergerak dan pasti cacing.

Insiden tersebut terjadi Agustus lalu, tapi terungkap minggu ini setelah Banh berbicara di sebuah podcast medis bernama This Will not Hurt a Bit.

Dokter Banh kemudian membongkar cacing itu, katanya, dan meletakkannya di atas kertas penyerap di lantai rumah sakit komunitas setempat di Fresno.

Cacing pita itu diketahui memiliki panjang 5 kaki 6 inci atau sekitar 1,6 meter. Menurut Banh, pasien diberi pil anti-cacing yang tidak berbeda dengan jenis yang umumnya diberikan pada hewan peliharaan.

"Dia bilang dia merasa ada sesuatu yang bergerak di dalam isi perutnya dan dia pikir itu hanya gas," kata Banh tentang pasien tersebut. "Dia merasa tidak nyaman pada perutnya selama beberapa bulan."

Menurut Banh, tak heran jika ada cacing pita bisa hidup di tubuh pria itu. Pasalnya, pria tersebut hobi memakan ikan mentah, terutama salmon sashimi, hampir setiap hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.