Sukses

Komet Ini Akan Mendatangkan Kiamat bagi Bumi?

Ribuan tahun dari sekarang, komet Swift-Turtle diperkirakan bisa memicu pemusnahan terhebat di planet Bumi.

Liputan6.com, Jakarta Akhir pekan ini, langit malam dihiasi oleh kira-kira 150 bintang jatuh per jam. Ya, hujan meteor Perseid sedang memasuki puncaknya.

Fenomena ini datang setiap tahun karena 'ulah' batu berbalut es yang kita kenal sebagai Komet Swift-Turtle.

Tapi, ribuan tahun dari sekarang, komet itu jugalah yang konon akan mendatangkan pemusnahan terhebat di planet Bumi.

Dikutip dari Daily Mail pada Minggu (13/8/2017), komet 109P/Swift Turtle tuntas mengorbit Matahari setiap 133 tahun. Kira-kira 2.400 tahun dari sekarang lintasannya 'amat dekat' dengan planet Bumi.

Memang benar, para pakar berpendapat bahwa kecil kemungkinannya menghantam Bumi, tapi bisa jadi lintasannya terdesak oleh 'tendangan gravitasional' dari Yupiter sehingga komet itu menabrak planet manusia.

Hasilnya adalah tabrakan yang menghasilkan energi berukuran 30 kali lebih besar daripada energi hantaman yang telah memusnahkan dinosaurus.

Melalui blog "Starts With a Bang" di laman Forbes, seorang ahli astronomi bernama Ethan Siegel menjelaskan dahsyatnya ukuran dan kecepatan Swift-Turtle jika ia menghantam planet kita.

Selain berkecepatan tinggi, komet itu berukuran besar, yakni selebar 26 kilometer. Ukuran itu 260 persen lebih besar daripada ukuran meteor pembunuh dinosaurus.

Menurut Siegel, lintasan orbit komet itu bukanlah suatu misteri besar bagi para ilmuwan. Mereka sudah bisa menentukan bahwa komet itu akan mendekat dalam 2.000 tahun mendatang.

Sekarang ini, komet itu belum melintas ke bagian dalam sistem tata surya kita sejak 1992. Ia baru akan menyelinap lagi pada 2126.

Komet Eros adalah salah satu komet yang berhasil diambil fotonya oleh NASA. (Sumber Jet Propulsion Laboratory NASA)

Siegel menjelaskan, perhitungan para ilmuwan menjelaskan bahwa Bumi akan "100 persen aman" dari komet itu dalam ribuan tahun ke depan. Tapi, pada tahun 4479, komet itu akan berada terlalu dekat.

Itu bukan berarti komet tersebut akan menghantam kita, walaupun kemungkinannya ada. Bahkan, saat lintasan komet itu dekat dengan Bumi pada 2.400 tahun lagi, Siegel menuliskan, "Masih ada kemungkinan 99,9999 persen ia meleset."

"Hanya saja, setiap kali ia menyusup ke dalam sistem tata surya, ada kemungkinan pengaruh dari salah satu planet-planet gas pada orbit komet itu."

Komet itu bergerak 4 kali lebih cepat daripada asteroid yang memusnahkan dinosaurus, demikian menurut ahli astrofisika itu.

Akibatnya, dampak yang dihasilkan melepaskan energi 28 kali lebih kuat atau setara dengan ledakan 20 juta bom hidrogen.

"Setelah puluhan juta tahun yang relatif damai dalam galaksi kita, satu komet yang melenceng bisa memusnahkan semuanya." Kiamat.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.