Sukses

PT Antam Membantah Menjadi Penyebab Insiden Pongkor

Asap tersebut dicurigai berasal dari lubang yang dibuat penambang liar. Pencarian korban berjalan lambat karena asap pekat akibat pembakaran yang memenuhi lorong-lorong penambangan, membatasi jarak pandang.

Liputan6.com, Jakarta: PT Aneka Tambang (Antam) membantah sumber asap yang menyebabkan kematian belasan penambang liar di Pongkor berasal dari lubang perusahaan. Sebaliknya, pemilik areal tambang emas di Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat itu mencurigai asap tersebut berasal dari lubang yang dibuat penambang liar. &quotTambang Pongkor adalah tambang biji emas, bukan tambang batu bara. Jadi seharusnya tidak ada asap,&quot jelas Direktur Utama PT Antam Dedy Aditya Sumanagara dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (6/3).

Dedy mengatakan, perlu waktu lama untuk mengetahui sumber asap tersebut. Alasannya, di lokasi terdapat ratusan lubang kecil yang dibuat oleh para penambang liar. Keterangan Dedy diperkuat Kuasa Direksi Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Iwan Irawan. Menurut dia, tidak benar jika pengasapan itu sebagai prosedur tetap (protap) PT Antam untuk mengusir para penambang liar.

Lebih jauh Dedy membenarkan bahwa PT Antam menggunakan jasa kepolisian untuk mengamankan areal tambang emas Gunung Pongkor. Namun mereka tidak ditempatkan di ring luar karena sudah diserahkan kepada anggota pengamanan swakarsa dari 10 desa di sekitar lokasi. Polisi difokuskan di ring dalam untuk menjaga obyek-obyek vital.

Seperti diketahui, 12 orang meninggal di dalam lubang penambangan karena tidak dapat bernapas akibat asap yang memenuhi lubang galian [baca: Sembilan Korban Penambang Liar Masih Belum Ditemukan]. Seorang korban tewas adalah karyawan PT Antam yang mendapat santunan sebesar Rp 116 juta. Sedangkan penambang liar hanya mendapat bantuan penanganan jenazah.

Dari lokasi kejadian, tim penolong gabungan dari Search and Rescue Emergency Response Group (SAR ERG) PT Antam dan Laboratorium Kriminal Mabes Polri masih berupaya mengeluarkan penambang liar yang masih terperangkap di terowongan. Pencarian korban berjalan lambat karena asap pekat akibat pembakaran ban dan kayu yang memenuhi lorong-lorong penambangan membatasi jarak pandang.

Jumat kemarin, tim evakuasi mengangkat satu jenazah korban. Iyan ditemukan tak jauh dari lokasi delapan jasad yang sudah ditemukan sebelumnya [baca: Tim SAR Kembali Menemukan Satu Korban Pongkor]. Tubuh Iyan beserta jenazah lainnya mulai membusuk.(DEN/Agus Faisal Karim dan Erwin Arief)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini