Sukses

ULtah Ke-3, Pesantren Al-Zaytun Menepis Isu Sesat

Jumlah santri yang belajar di Pesantren Al-Zaytun, Jabar, kian meningkat meski sempat dilanda isu mengajarkan aliran sesat. Lima tahun mendatang, Al-Zaytun menargetkan santri hingga 20 ribu orang.

Liputan6.com, Indramayu: Isu menebarkan aliran sesat ternyata tak mempengaruhi minat ratusan santri untuk belajar di Pesantren Al-Zaytun. Kini lebih dari 7.500 santri menuntut ilmu di pesantren yang berlokasi di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, itu. Setelah diresmikan Presiden B.J. Habibie tiga tahun silam, Pesantren Al-Zaytun merayakan ulang tahunnya yang ke-3. Bahkan, lima tahun mendatang, pesantren ini menargetkan jumlah santri hingga 20 ribu orang.

Kepada SCTV, Rabu (27/8), Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun A.S. Panji Gumirang mengatakan, pihaknya tak terlalu mempermasalahkan isu tersebut. Dia berpendapat, isu itu merebak karena banyak orang tidak tahu persis kegiatan Al-Zaytun yang sebenarnya. Karena itu, bagi orang tua yang mengetahui keberadaan pesantren ini, tak takut-takut mendaftarkan anaknya belajar di pesantren ini. "Wajar saja jika banyak penilaian berbeda karena mereka belum mengetahui kegiatan pesantren ini sebenarnya," kata Panji.

Sementara dari kalangan santri juga mengaku tak tidak pernah mendapatkan ajaran sesat. Rani, misalnya. Dia mengatakan, ilmu yang diperoleh tak berbeda jauh dengan sekolah madrasah lainnya. Bedanya di tempat ini mereka banyak mempelajari bahasa asing. "Pendidikannya sama saja dengan yang lain. Jadi, isu itu tidak benar," kata Rani.

Kompleks pesantren modern Al-Zaytun menempati lahan seluas sekitar 12 ribu hektare. Di kompleks itu berdiri sejumlah bangunan megah dan modern, terdiri dari empat gedung asrama, sejumlah gedung perkantoran, masjid, dan juga hotel. Bahkan, kini tengah dibangun sebuah gedung pembelajaran yang modern dan komplit dengan nama Gedung Pembelajaran Jenderal Besar Soeharto. Saat ini, jumlah pengajar mencapai 468 orang serta lebih dari 2.900 karyawan. Setiap santri dipungut biaya pendidikan mencapai US$ 2 ribu hingga yang bersangkutan menyelesaiakan pendidikan.(DEN/Suhatman Pisang dan Agung Nugroho)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini