Sukses

Ribuan Warga di Probolinggo Mengamuk

.Warga yang berasal Lumajang, Pasuruan, Situbondo, dan Probolinggo beramai-ramai melempari Ponpes Baitul Taubah dengan batu. Warga menilai aparat lamban mengusut kasus buku Menembus Gelap Menuju Terang 2.

Liputan6.com, Probolinggo: Suasana panas berlangsung di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, baru-baru ini. Ribuan massa dari Pasuruan, Lumajang, Situbondo, dan Probolinggo beramai-ramai mendatangi Pondok Pesantren Baitul Taubah di Kecamatan Besuk. Selepas salat Jumat dengan penuh emosi warga merusak bangunan ponpes dengan melempari batu.

Aksi warga sempat ditenangkan tokoh masyarakat setempat. Namun sebagian massa ngotot merangsek ke dalam ponpes dan merusak bangunan. Kericuhan dipicu kekesalan warga terhadap aparat yang dinilai lamban mengusut kasus Buku Menembus Gelap Menuju Terang 2 yang dinilai menyesatkan ajaran Islam. Buku itu ditulis oleh M. Ardi Hussein, Pengasuh Ponpes Baitul Taubah [baca: MUI: Buku Menembus Gelap Menuju Terang Sesat].

Tak lama berselang, personel Kepolisian Resor Probolinggo tiba di lokasi mengantisipasi amuk massa. Tetap saja kemarahan warga tak terbendung. Bahkan sebuah mobil milik Ponpes Baitul Taubah dihancurkan. Turut menenangkan emosi massa Kepala Polres Probolinggo Ajun Komisaris Besar Polisi Ahmad Lumumba dan Kepala Kejaksaan Negeri Ikdar Sugihi. Di kesempatan itu, Ikdar menegaskan, pesantren tersebut ditutup. &quotSaya mengambil langkah ponpes pada saat ini kami tutup,&quot kata dia.

Untuk menghindari amuk massa susulan, polisi memasang larangan melintas. Sementara penghuni ponpes dievakuasi dengan kawalan aparat kepolisian.(AIS/Dandi Arie Gafur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini