Sukses

<i>Janji Joni</i> dan Sebuah <i>Urban Adventure</i>

Kalyana Shira Film, Cinema Komunikasi Film Internasional, Surya Citra Pictures memproduksi film urban yang menyuguhkan profesi marjinal, pengantar rol film. Film ini unik karena ceritanya orisinal.

Liputan6.com, Jakarta: Joni (Nicholas Saputra) bertugas sebagai pengantar rol film dari satu bioskop ke bioskop lain di Ibu Kota. Joni adalah seorang yang mencintai dan bertanggung jawab atas profesinya. Bahkan ia sempat sesumbar, rol film akan diantar tepat waktu sehingga penonton tidak akan melihat tanda di layar bioskop: MOHON MAAF. TUNGGU FILM.

Tetapi suatu hari, seluruh kota seolah-olah berkonspirasi untuk membuat Joni terlambat mengantar rol filmnya. Joni harus berhadapan dengan berbagai karakter yang eksentrik, gang-gang Jakarta yang menyerupai labirin, dan berpacu dengan waktu untuk menunaikan janjinya. Dalam petualangan khas urban itulah Joni bertemu dengan seorang wanita cantik Angelique (Mariana Renata).

Janji Joni yang mulai diputar di Jakarta 28 April silam, termasuk film yang unik. Film ini coba mengangkat sebuah profesi yang selama ini terpinggirkan. Padahal, di balik profesi itu ada kehidupan dan cerita. Film ini juga bisa mengubah tampilan Nicholas yang cool sebagai Rangga dalam Ada Apa dengan Cinta menjadi seorang Joni yang energetik.

Dalam dialog Liputan 6 Pagi, Ahad (1/5), produser Nia diNata, yakin cerita film Janji Joni sangat orisinal. Selama ini profesi pengantar rol film belum pernah menjadi sebuah tontonan atau pertunjukan. &quotMenurut Aku menarik dan banyak yang nggak tahu,&quot kata Nia, &quotselama ini film anak muda identik dengan selalu putih abu-abu atau suasana kampus.&quot

Keunikan cerita film ini juga diakui sutradara Joko Anwar. Joko yang jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) menuturkan, cerita dalam film itu sebagai representasi pengalaman pribadi. Penulis skenario Arisan ini menuturkan, saat di Bandung, pernah menonton film dan tiba-tiba terputus. Belakangan diketahui, pengantar rol film kecelakaan.

Kendati tokoh utamanya anak muda, Nia memastikan cerita dan dialognya berbeda dengan film remaja pada umumnya. Menurut Nia, mungkin bagi sebagian remaja film ini terasa berat dan perlu energi untuk berpikir. &amp;quotBerpikir sedikit tetapi mendapatkan sesuatu yang baru,&amp;quot kata Nia, meyakinkan.(YYT/Joy Astro)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.