Sukses

Beri Pendapat Kurang Cerdas di Mata Najwa, Zaadit Taqwa Diprotes

Pernyataan kurang cerdas Zaadit Taqwa, Ketua BEM UI di acara Mata Najwa menuai protes di kalangan warganet.

Liputan6.com, Jakarta Nama Zaadit Taqwa, Ketua BEM UI yang memberikan kartu kuning kepada Jokowi, kembali menjadi perbincangan. Kali ini, karena pernyataannya saat diundang dalam acara Mata Najwa.

Dalam acara Mata Najwa pada malam lalu (07/02/2018), Zaadit Taqwa hadir bersama beberapa ketua BEM dari universitas ternama lainnya, seperti UGM, ITB, IPB, dan Trisakti. Beberapa petinggi juga diundang dalam acara itu, seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Anggota DPR Adian Napitupulu, Desmon J. Mahesa, dan lain-lain.

Pada kesempatan malam itu, tiap ketua BEM diberikan kesempatan menyampaikan aspirasi mereka terhadap pemerintah. Namun demikian, ada salah satu pernyataan Zaadit yang mencolok dan dianggap kurang cerdas oleh masyarakat yang menonton acara tersebut.

Pada kesempatan itu, Zaadit mengemukakan pendapatnya terkait pembangunan jalan tol besar-besaran yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Menurut dia, pembangunan jalan tol tersebut sejatinya hanya akan dinikmati oleh masyarakat yang bermobil.

"Dalam kepemimpinan Presiden Jokowi, melakukan pembangunan beribu-ribu jalan tol, yang kemudian hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang menggunakan mobil. Serta fasilitas-fasilitas yang hanya bisa digunakan oleh segelintir orang. Sementara teman-teman kita di Papua, ternyata di sana masih jauh dari cukup."

Ungkap Zaadit Taqwa di acara tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reaksi warganet

Rupanya, pernyataan pemuda itu mendapat kritikan dari masyarakat yang disampaikan lewat media sosial. Menurut warganet, bagaimana mungkin seseorang dengan skala Presiden BEM berpikiran bahwa membangun infrastruktur dan jalan tol di Papua hanya akan dinikmati kalangan tertentu.

Bukankah dengan adanya infrastruktur yang baik sandang dan pangan rakyat Papua harganya dapat lebih murah. Dengan itu pula bantuan dapat diberikan secara cepat ketimbang harus melalui jalanan yang belum diaspal.

Pernyataan Zaadit Taqwa itu kontan menuai protes di kalangan warganet. Berbagai cuitan dituturkan terkait pernyataan Ketua BEM UI tersebut.

"Mungkin nak UI yg ini udah tau cara distribusi barang kebutuhan masyarakat tanpa melalui jalan darat. Pakai awan kinton misalnya," cuit akun @tolethedude.

"Ini serius ketua @BEMUI_Official cuma segini doang cara berfikir nya ? Se Receh inikah ? apakah ketua Bem ini mewakili seluruh mahasiswa di UI ? Aku tuh tadinya berpikir klo anak anak UI tuh pinter pinter lho mas," cuit akun @D_louei.

"Menurut saya, apa yg dilakukan si BEM ini memalukan almamater krn argumen² kurang cerdas dan tidak subtansial. Kedua, membuat posisi sosial politik mahasiswa jatoh, sebab bagaimana bisa seorang yg berasal dr kaum intelektual bicara seperti politisi, tanpa data sama sekali," cuit akun RakkyanW.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.