Sukses

Kisah Arwani, Laki-Laki yang Berumah Gubuk Spanduk Bekas

Setiap pagi, dengan gigihnya Arwani berjalan kaki puluhan kilo mendorong gerobak butut sembari memungut barang-barang bekas yang bisa dijual

Liputan6.com, Jakarta Di balik kondisi perekonomian dan fisik yang serba kurang, ada sikap istimewa yang membuatnya dihargai banyak orang. Arwani, laki-laki paruh baya yang sudah puluhan tahun hidup di bawah garis kemiskinan ini, tidak memanfaatkan kondisinya dengan menjadi seorang peminta-minta.

Setiap pagi, dengan gigihnya Arwani berjalan kaki puluhan kilo mendorong gerobak butut sembari memungut barang-barang bekas yang bisa dijual. Tempat pertama yang disambangi Arwani adalah asrama Rumah Yatim Tanjung Karang. Setiap pagi anak asuh dan Weli selaku kepala asrama selalu melihat Arwani sedang memilah sampah kering.

Sembari memberikan nasi kotak pemberian dari donatur, Weli mengajak Arwani untuk berbagi cerita. Arwani ternyata tinggal di gubuk berbahan dasar triplek dan spanduk bekas bersama seorang istri dan dua anak yang masih di bawah umur.

“Kalau sedang hujan deras, saung kami suka bocor,” kata Arwani. Pria yang berpenghasilan Rp 20.000/hari ini belum bisa memperbaiki gubuknya. Ia hanya bisa menguatkan keluarganya agar selalu bersabar.

Kisah Arwani, Laki-Laki yang Berumah Gubuk Spanduk Bekas

Sebenarnya Arwani mempunyai tiga orang anak. Anak pertamanya yang berusia 18 tahun sudah dua tahun merantau ke Jakarta untuk memperbaiki nasib, tapi sampai sekarang belum ada kabar mengenai keberadaan anaknya tersebut. Anak kedua dan ketiga masih berusia 16 tahun dan 14 tahun terpaksa berhenti sekolah karena biaya.

Mendengar cerita tersebut, timbulah empati Weli untuk membantu meringankan penderitaan Arwani beserta keluarga. Supaya Arwani bisa mendapatkan santunan dari Rumah Yatim, Weli pun menginstruksikan agar besok pagi Arwani membawa beberapa persyaratan seperti fotokopi kartu keluarga, kartu tanda penduduk dan surat keterangan tidak mampu ke asrama.

Esok paginya, Arwani mendatangi asrama sembari membawa persyaratan tersebut. Betapa tertegunnya Arwani ketika melihat Weli membawa dan memberikan santunan paket sembako kepada dirinya. “Terima kasih pak, semoga Allah membalas semuanya,” ujar Arwani terharu. Selain Arwani, Weli pun memberikan santunan kepada 3 pemulung lain yang biasa memilah sampah asrama di sore dan malam hari.

Pengirim:

Sinta Guslia

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini