Sukses

Erick Thohir: Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME di Muara Enim Buka 25 Ribu Pekerjaan

12-13 ribu lapangan kerja akan dibuka dari tahap konstruksi pada proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME di Muara Enim.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetileter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan akan membuka 25 ribu lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Mantan Presiden Inter Milan FC ini merincikan 12-13 ribu lapangan kerja akan dibuka dari tahap konstruksi. Sedangkan sisanya akan dibuka ketika masuk tahap pengoprasian pabrik.

“Proyek ini menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 12-13 ribu dari konstruksi,dan 11-12 ribu dari Pertamina,” ungkap Erick di laman twitter-nya, Senin(24/1/2022).

Seperti diketahui, proyek hilirisasi ini merupakan kerjasama antara PT Bukit Asam(PTBA) dan PT Pertamina, dengan investor asal Amerika Serikat, AirProducts.

Investasi ini diproyeksikan membuka lapangan pekerjaan dalam jumlah besar mulai dari tahapan konstruksi hingga saat beroperasi nanti.

Lapangan pekerjaan 12-13 ribu dari konstruksi yang dilakukan oleh AirProducts. Kemudian, kurang lebih sekitar 11-12 ribu dilakukan dihilir oleh Pertamina.

Diproyeksikan lapangan kerja juga akan bertambah hingga 3-4 kali lipat lagi begitu eksisting dan berproduksi karena munculnya multiplier effect.

Pemerintah juga telah menegaskan bahwa hilirisasi batu bara diMuara Enim ini akan mengedepankan pemberdayaan tenaga kerja dalam negeri.

Baik ketika proses konstruksi dan produksi dengan perbandingan 95 persen tenagakerja dalam negeri dan 5 persen luar negeri yang merupakan tenaga ahli dari AirProducts.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Investasi Rp 33 Triliun

Selain itu, proyek ini juga berhasil menarik dana investasi dari Air Products sebesar Rp 33 triliun dan akan dikerjakan dalam jangka waktu 30 bulan.

AirProducts merupakan investor tunggal yang berasal dari Amerika Serikat. Dengan demikian mematahkan pandangan negatif publik yang menyatakan pemerintah Indonesia hanya fokus kepada satu investor dari negara tertentu.

Di samping itu,proyek hilirisasi ini akan menghemat sekitar Rp 6-7 triliun setiap ton dari impor LPG Indonesia yang mana jumlahnya menyentuh 6-7 metrikton.

Dalam hitungan pemerintah, penghematan Rp 6-7 triliun tersebut dari hilirisasi 1 juta ton batu bara.

Dengan demikian, terakhir Erick yang juga Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah(MES) berharap proyek hilirisasi ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan negara dan masyarakat.

“Semoga niat baik kami Kementerian BUMN dan BKPM memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.