Sukses

Mau Sukses dan Kaya? Ini Tips dari Miliarder Warren Buffet

Warren Buffett selama bertahun-tahun berada dalam daftar investor tersukses sedunia.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa tak kenal nama Warren Buffet? Tumbuh di Amerika Serikat (AS), Buffett selama bertahun-tahun berada dalam daftar investor tersukses sedunia.

Ia merupakan komisaris, direktur utama, sekaligus pemegang saham terbesar Berkshire Hathaway Inc. Bernaung nama Buffett, Berkshire Hathaway kini memiliki aset di lebih dari 50 perusahaan global.

Bagi segenap karyawan Berkshire Hathaway, Buffett adalah ayah. Layaknya seorang ayah, sekali dalam setahun, Buffett lalu menulis surat khusus untuk para pemegang saham Berkshire Hathaway. Surat yang berisi nasihat itu juga bermuatan kalimat-kalimat pandangan, sekaligus keresahannya terhadap perekonomian dunia.

Surat tahunan 2018 diumumkan pada beberapa waktu lalu. Seperti surat-surat lain yang ditulis Buffett sejak 1965, lipatan kertas “sakti” tahun ini juga berisi pelajaran-pelajaran yang tak layak diabaikan investor.

Berikut tips sukses Buffett, seperti tercantum dalam surat dan telah dilansir dari USA Today, dikutip dari wormtraders.com:

1. Perlakukan saham seperti bisnis, bukan tickers

“Saya melihat saham yang dimiliki Berkshire sebagai kepentingan bisnis, bukan sebagai simbol ticker untuk dibeli atau dijual berdasarkan pola ‘grafik’, ‘target’ analisis harga atau opini pakar media,” tulis Buffett.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Bisnis yang bagus, akan menjadi investasi bagus dalam jangka panjang

“Kami hanya percaya bahwa jika bisnis para investor berhasil (seperti yang kami yakini), investasi kami akan berhasil juga. Terkadang pembayaran kepada kami akan sederhana, kadang-kadang cash register akan berdering dengan keras. Secara keseluruhan–dan kelebihan waktu–kita harus mendapatkan hasil yang layak. Di AS, investor ekuitas memiliki angin yang bergerak di belakang mereka.”

3. Jangan berinvestasi dengan uang “pinjaman”

Buffett mengatakan, “Menggunakan uang pinjaman untuk membeli saham, atau membeli margin, adalah proposisi berisiko bagi investor individual.” Mengapa? “Hal ini dapat memperkuat kerugian saat saham turun dan menyebabkan Anda panik,” katanya memperingatkan.

Buffett memperlihatkan sebuah grafik yang menunjukkan empat titik utama saham Berkshire kembali ke tahun 1973, dengan kerugian berkisar antara 37,1 persen pada bulan Oktober 1987 ketika pasar saham jatuh ke penurunan 59,1 persen dari tahun 1973 sampai 1975.

“Ini (data) memberi argumen terkuat yang bisa saya gunakan agar tidak memakai uang pinjaman untuk memiliki saham,” kata Buffett.

“Tidak ada yang tahu seberapa jauh saham bisa jatuh dalam waktu singkat. Bahkan jika pinjaman Anda kecil dan posisi Anda tidak segera terancam oleh pasar yang tengah terjun, pikiran Anda mungkin menjadi khawatir oleh berita utama yang menakutkan dan komentar yang menyesakkan. Pikiran yang tidak tenang, tidak akan membuat keputusan bagus.”

3 dari 3 halaman

4. Hindari investasi dengan biaya tinggi

Buffett memuji keberuntungannya baru-baru ini dalam suatu taruhan pada bulan Desember 2007. Sebelas tahun silam, ia bertaruh indeks saham S&P 500 akan memberikan hasil yang lebih baik dalam rentang waktu 10 tahun, dari lima hedge fund yang berinvestasi di dana lindung nilai lainnya, dan yang dijalankan oleh pengelola dana dengan biaya tinggi, sering dianggap sebagai “uang pintar” di Wall Street.

S&P 500 untung dengan mudah, membukukan kenaikan tahunan rata-rata 8,5 persen, dengan mudahnya melampaui lima portofolio hedge fund.

“Investor AS membayar jumlah yang mengejutkan setiap tahun kepada para penasihat, sering menimbulkan beberapa lapis biaya konsekuensial. Secara keseluruhan, apakah investor ini mendapatkan uang mereka?”, “Jawaban pertanyaan ini sangat penting,” tulis Buffett. Jawabannya adalah “Tidak.”

Memiliki sekeranjang saham dan menahannya untuk waktu lama adalah pendekatan investasi yang lebih baik daripada strategi trading cepat atau investasi pada produk investasi dengan biaya tinggi. Ya, strategi long term memang lebih baik. Hal ini juga berlaku pada trading binary options. Pengalaman akan membimbing Anda ke arah yang lebih baik.

Sumber: www.wormtraders.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.